Tiga alumni Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Sunan Ampel Surabaya berhasil meraih prestasi gemilang dengan terpilih menjadi awardee LPDP tahun 2024. Khairul Atfal, Moch. Rafly Try Ramadhani, dan Angga Arifka adalah beberapa orang terpilih yang berhasil meraih beasiswa yang sangat kompetitif ini, di mana pemerintah membiayai studi pascasarjana di berbagai universitas ternama di dunia. Perjalanan mereka menjadi inspirasi bagi para mahasiswa dan menunjukkan kualitas lulusan UINSA, khususnya lulusan FUF.
“Menjadi awardee tidak harus jadi mahasiswa berprestasi. Karena secara akademik ataupun non akademik, saya juga bukan mahasiswa yang ketika wisuda mendapatkan gelar itu. Untuk jadi awardee, niatkan dengan serius apa yang akan dan bisa kita sumbangkan kepada masyarakat sekitar,” tutur Khairul Atfal, alumnus Prodi IAT 2024 yang sukses menggapai beasiswa S2 di Prodi IAT UIN Raden Fatah Palembang.
Khairul Atfal, yang kerap disapa Atfal ini tidak menyangka bahwa dirinya menjadi salah satu awardee LPDP 2024. Motivasi ia untuk turut serta dalam beasiswa ini adalah karena selain memang mendapatkan bantuan pendidikan, juga bisa menjalin relasi dengan awardee LPDP lainnya. Hal inilah yang sangat diinginkan oleh dirinya, karena ia yakin, orang-orang yang diterima sebagai awardee LPDP adalah mereka-mereka yang mempunyai mimpi.
Di samping Khairul Atfal, Rafly Try Ramadhani juga merupakan alumnus Prodi IAT 2022 yang sukses meraih beasiswa S2 di Universitelt Amsterdam Belanda dalam bidang Theology and Religious Studies. Sebagai alumni FUF, ia mendedikasikan kemampuannya dengan menjadi mentor di Komunitas Literat Muda (KLM) UINSA dan menjadi editor di salah satu jurnal baru FUF, yaitu Journal of Islamic Philosophy & Contemporary Thought.
First impression yang dirasakan dirinya ketika menjadi awardee LPDP tentunya sangatlah bersyukur, terharu, dan bahagia. “Saya merasa memilki rasa tanggung jawab untuk mampu berkontribusi kepada Indonesia ketika nanti setelah menyelesaikan studi”, ucap Rafly ketika diwawancarai via WA. (28/8)
Ia juga membeberkan beberapa tips agar bisa meraih beasiswa ini. Pertama, harus memenuhi seluruh persyaratan pendaftaran beasiswa. Mulai dari sertifikat bahasa, min. IPK, surat rekomendasi, essay kontribusi, dan CV yang bagus selama menempuh pendidikan S1. Kedua, latihan wawancara. Dengan berlatih public speaking, maka akan sangat membantu menjadi kandidat yang layak untuk diberi beasiswa.
Mengambil kutipan dari sang pejuang beasiswa. “Pendidikan adalah aset terbaik dalam hidup”. Inilah yang menjadi motivasi bagi dirinya untuk bersemangat mengikuti beasiswa LPDP. Kalimat motivasi lain juga dilontarkan oleh Angga Arifka, alumus Prodi Tasawuf dan Psikoterapi (TP) 2019 yang menempuh beasiswa S2 di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, tepatnya di prodi Center for Religious and Cross-cultural Studies, “Kegigihan untuk turut membangun negeri untuk lebih baik dalam masa mendatang”.
Semoga dengan menyoroti pengalaman dari para awardee LPDP alumni FUF, dapat menyulut api semangat para mahasiswa UINSA, calon-calon sarjana FUF khususnya, dalam mengejar beasiswa LPDP tahun depan. Believe it! You can do it!
Penulis: Nadya Sa’adah
Editor: Khalimatu Nisa