Berita

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) sukses melaksanakan International Conference on English Language Teaching 4th (ICONELT) pada pelaksanaan hari pertama tepatnya pada hari Rabu, 11 September 2024. Bertempat di Amphitheater Room, 3rd Floor Teungku Ismail Yakub Building UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) acara ini mengambil tema “Transformative ELT: Innovation, Autonomy, and 21st Century Skills”.

ICONELT 4th merupakan sebuah forum yang diikuti peneliti dari berbagai negara di mana mereka akan mempresentasikan artikel dari hasil penelitian mereka. Acara ini dihadiri Wakil Rektor 1 UINSA yakni Prof. Dr. H. Ali. Mudlofir, M.Ag.; Dekan FTK  Prof. Dr. Muhammad. Tohir., M. Pd; Peneliti dari berbagai negara; Dosen hingga mahasiswa dari berbagai kampus termasuk UINSA sebagai penyelenggara acara ini. 

Tari Mojang Priangan menjadi hiburan pembuka pada ICONELT hari pertama. Tari asal Jawa Barat tersebut menyimbolkan kebahagiaan, semangat hidup, dan semangat spiritualitas yang serasi.

Tujuan diadakannya ICONELT 4th 2024 adalah upaya hubungan internasional yang dibentuk dalam aspek edukasi/pendidikan terutama bidang bahasa Inggris untuk menggali artikel akademik yang berhubungan dengan English Language Teaching (ELT) dari berbagai negara di dunia. Konferensi ini akan berfokus pada eksperimen ilmiah, makalah konseptual, dan praktik terbaik.

Pada hari pertama acara dibuka dengan mengucapkan sambutan-sambutan oleh ketua dari ICONELT 4th yakni Bapak Sigit Pramono Jati, Ph.D. Beliau menyampaikan apresiasi kepada semua jajaran yang bertugas dan berharap semua kalangan dapat berpartisipasi dengan baik sehingga acara tiga hari, berturut-turut, ini semoga berjalan lancar dan bermanfaat.
I cannot tell you how honoured I am to welcome you to the International Conference on English Language Teaching (ICONELT) 2024 with the theme ‘Transformative ELT: Innovation, Autonomy, and 21st Century Skills’. I would love to witness your engagement, participation, and discussion so that this three-day event results in fruition,” Ujarnya.

Selanjutnya, sesi sambutan pun diakhiri oleh Bapak Dekan FTK Prof. Dr. Muhammad. Tohir., M. Pd; Beliau fokus menyampaikan soal pembahasan ICONELT 2024 ini lebih fokus pada pada perubahan pada ranah ELT dan tantangannya di abad 21. 

… The present ICONELT focuses on the transformation of ELT to welcome the changes and challenges in the educational area focusing on innovation, autonomy, and 21st-century skills,” Ungkapnya.

Dilanjutkan pembukaan yang dilakukan oleh Bapak Wakil Rektor 1 UINSA yakni Prof. Dr. H. Ali. Mudlofir, M.Ag. Beliau menyampaikan bahwa acara ini merupakan upaya hubungan internasional dalam bidang pendidikan yang bertujuan sharing dan diskusi mengenai artikel. Beliau juga berharap acara ini bia menjunjung mahasiswa UINSA ke dunia internasional untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Setelah itu beliau pun menutup sesi pembukaan ICONELT 4th 2024 dengan bacaan basmalah bersama.

Sambutan dilanjutkan oleh Konsul-Jenderal Interim of Australia in Surabaya, Steve Scott. Beliau menyampaikan bahasa inggris merupakan lingua franca di mana bahasa ini digunakan untuk bisnis, edukasi, dan negosiasi di berbagai negara. 
English has been more than just a language for people like us in Australia … English has become lingua franca whether that be in business negotiation, academic conference, or in international relations where i work…” Ujarnya

Setelah itu, jeda acara diteruskan dengan penandatanganan MOU oleh perwakilan sekolah-sekolah yang sudah bekerja sama untuk melakukan service learning, dengan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.

Acara dilanjutkan dengan dua sesi seminar, dimulai dari pemateri asal luar negeri hingga pemateri dalam negeri yang tentunya luar biasa. Seminar sesi pertama diisi oleh Prof. Paul Mcbride asal Universitas Tamagawa, Jepang dan dimoderatori oleh Fitriah, sebagai representasi dari dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Prof. Paul Mcbride membahas tentang artikel beliau yang berjudul “Transformative ELT Pedagogy: Integrating English as a Lingua Franca”, berisi tentang bahasa inggris sebagai lingua franca dan hubungannya dengan Linguistics serta perbedaan kultur. Selain itu, beliau juga membahas tentang perbedaan pendidikan ELT dan pendidikan (English as Foreign Language) EFL.

Sesi acara dialihkan ke sesi paralel Zoom, di sana banyak ditemukan presenter online dari berbagai institusi utamanya dari UINSA. Sesi tersebut dimulai dari pukul 13.00 WIB – 17.00 WIB, dihadiri mahasiswa dari berbagai institusi pula dari semester satu – semester tujuh untuk menggali pengetahuan terkait artikel yang dibahas.

Writer: Muhammad Rizqi Alfansury

Editor: Nailal Himmah Attaroqiya