
Sidoarjo, 10 april 2025 – Whisper Game atau Permainan Berbisik awalnya dimaksudkan sebagai permainan untuk melatih konsentrasi dan kerja sama tim. Saat ini permainan ini juga digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, terutama di kelas Bahasa Inggris. Dalam praktiknya, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diminta untuk membisikkan kalimat atau informasi secara berantai. Hasil akhir informasi tersebut dibandingkan dengan kalimat pembuka, yang menimbulkan tawa dan rasa ingin tahu di kalangan siswa.
Dalam praktiknya, mahasiswa FTK UINSA yang sedang melaksanakan MBKM-Asistensi Mengajar di MTSN 4 Sidoarjo menggunakan whisper game/permainan berbisik sebagai strategi untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar. Hal ini karena siswa cepat bosan jika hanya mendengarkan penjelasan guru. Namun dengan metode ini mereka menjadi lebih antusias, bahkan siswa yang biasanya pendiam pun bersemangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelas. Selain itu, guru dapat menyesuaikan kalimat berdasarkan topik yang sedang dipelajari, menambahkan ekspresi baru atau kosakata baru.


Strategi ini tidak hanya menciptakan lingkungan kelas yang merangsang dan menyenangkan, tetapi juga meningkatkan keterampilan mendengarkan dan berbicara siswa serta memperkuat daya ingat mereka.
Berdasarkan pengamatan, antusiasme siswa meningkat hingga 80% dibandingkan dengan metode pengajaran biasa. Tampaknya siswa berinteraksi lebih aktif satu sama lain, mendengarkan satu sama lain dengan lebih baik, dan menunjukkan lebih banyak pemahaman terhadap materi pelajaran. Selain itu, Permainan Bisikan merangsang kerja sama dan keintiman antar siswa. “Permainannya menyenangkan, jadi saya tidak merasa sedang belajar,” kata Arya, siswa kelas 8. Dengan menggunakan strategi seperti permainan bisik-bisik, terbukti bahwa belajar bukan lagi suatu keharusan, tetapi menjadi kegiatan menyenangkan yang dinantikan siswa setiap hari.