Berita

Nganjuk (23/7/24) – Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mengadakan kegiatan pendampingan literasi digital berbasis Asset-Based Community Development (ABCD) untuk guru-guru Pondok Modern Al-Islam Nganjuk. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi digital para guru dalam menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang.

Pendekatan ABCD menekankan pengembangan aset dan potensi yang sudah ada di dalam suatu komunitas. Dengan pendekatan ini, para guru di Pondok Modern Al-Islam Nganjuk diharapkan dapat meningkatkan kompetensi digital mereka memanfaatkan sumber daya yang tersedia di pondok.

Latar belakang kegiatan ini adalah kebutuhan peningkatan literasi digital di kalangan guru, mengingat peran strategis mereka dalam mentransfer ilmu pemngetahuan dan keterampilan kepada santri. Dengan literasi digital yang memadai, para guru diharapkan mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, menciptakan materi ajar interaktif, dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif.

Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan digital guru-guru agar lebih efektif mengajar di era digital. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan membangun komunitas guru yang kolaboratif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi digital.

Melalui pendampingan ini, para guru akan mendapatkan peningkatan keterampilan menggunakan teknologi digital, baik dari segi teknis maupun etika. Mereka diharapkan menjadi lebih percaya diri dalam memanfaatkan teknologi untuk berbagai keperluan, termasuk mengajar, mengelola informasi, dan berkomunikasi dengan siswa serta rekan kerja.

“Pendampingan ini sangat efektif dalam mengembangkan potensi guru. Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang lebih besar lagi di masa depan,” kata Bapak Afif, salah satu pengurus di Pondok Modern Al-Islam Nganjuk.

Kegiatan pendampingan literasi digital berbasis ABCD ini merupakan langkah positif dalam menghadapi tantangan era digital. Dengan memanfaatkan pendekatan yang berfokus pada pengembangan aset komunitas, kegiatan ini diharapkan berhasil meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan kemandirian para guru dalam memanfaatkan teknologi digital, demi menciptakan generasi pendidik yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. (ME/WD)