UIN Sunan Ampel Surabaya
Thursday, 18 August 2022
UINSA Newsroom, Kamis (18/08/2022); Pemotongan pita di Pintu masuk Gedung Terpadu UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Kampus Gununganyar menandai soft launching yang digelar pada Kamis, 18 Agustus 2022. Kegiatan bertajuk ‘Tasyakuran dan Softlaunching Gedung Terpadu Kampus UIN Sunan Ampel Surabaya Gununganyar’ tersebut dihadiri Jajaran Pimpinan UINSA Surabaya mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Biro, Dekan, Direktur Pascasarjana, Kepala Lembaga, Kepala Pusat, dan lain-lain.
Turut diundang dalam kesempatan ini, GM Adhi Karya (Kontraktor), Kepala Cabang Virama Karya (Pengawas Pembangunan), Direktur PT. Patroon selaku perencana, serta Project Management Unit (PMU) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Jakarta.
Rini Rizky Rahmayani, S.Si., M.Commun., Ketua PMU SBSN dalam sambutan pembuka menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan soft launching. Disampaikan Rini, M.Commun., bahwa proyek peningkatan sarana dan prasarana enam PTKIN melalui SBSN atau Proyek 6in1 adalah salah satu proyek prestisius Kementerian Agama. Alokasi dana yang mencapai 3,3 Triliyun, menjadikan banyak mimpi dan harapan yang dititipkan dalam proyek ini.
“40 gedung baru dengan luas total 260.000 M2 dibangun untuk memberi akses kepada lebih dari 140.000 mahasiswa baru untuk pendidikan tinggi yang lebih berkualitas dan relevan dengan dunia kerja. Sekaligus menghasilkan lulusan berwawasan Islam Moderat,” ujar Rini, M.Commun.
PMU 6in1 hari ini, menurut Rini, M.Commun., merupakan momen yang mengharukan. Ia juga secara khusus mengucapkan selamat kepada UINSA Surabaya, sebagai UIN pertama dari 6 UIN lainnya yang paling cepat dalam penyelesaian proyek SBSN multiyears tersebut. “Alhamdulillah, 4 bulan lebih cepat dari batas waktu yang ditentukan,” imbuh Rini, M.Commun.
“Mari kita jaga marwah kampus yang membanggakan ini untuk kemajuan peradaban bangsa Indonesia dan dunia. Semoga Allah meridhoi segala langkah dan aktifitas kita,” pungkas Rini, M.Commun.
Sementara itu, Manager Operasional 1 Departemen Gedung PT Adhi Karya Persero Tbk., Hedi Herdiana menjelaskan, bahwa kontrak tiga tahun penyelesaian pembangunan Gedung Kampus Gununganyar telah usai dan lebih cepat. Kendati sempat mengalami beberapa kendala selama proyek berlangsung, namun berkat kerjasama banyak pihak, semua dapat diatasi dengan baik.
Disampaikan Hedi, bahwa Gedung Terpadu, merupakan infrastruktur terakhir yang diserahterimakan setelah 4 gedung lainnya di Soft Launching beberapa waktu lalu. Dijelaskan Hedi, bahwa Kampus UINSA Gununganyar terdiri dari 5 Gedung. Yakni Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP); Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK); Laboratorium Saintek; Laboratorium Agama; Gedung Terpadu yang meliputi Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Perpustakaan, dan Rektorat; serta Infrastruktur pendukung seperti jalan, area parkir, dan solar panel.
Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam sambutannya pun menyampaikan, UINSA Surabaya baik Kampus A. Yani maupun Kampus Gununganyar memiliki lokasi yang sangat strategis. Jika didasarkan pada konsep The Halo Effect atau penilaian positif berdasarkan kesan pertama, UINSA Surabaya memiliki keunggulan dibanding kampus negeri apapun di Jawa Timur.
Pembangunan Kampus Gununganyar yang lebih cepat serta banyaknya tantangan yang mengiringi perjalanan, menurut Rektor, luar biasa karena bisa dilampaui dengan sangat baik. Tasyakuran kali ini, lanjut Rektor, sudah selayaknya dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas pencapaian yang telah dilakukan. “Supaya apa? Kalau disyukuri maka berikutnya akan kita lakukan capaian-capaian yang lain,” ujar Prof. Muzakki.
Rektor juga menegaskan, bahwa pembangunan dan pengembangan lembaga UINSA Surabaya akan terus berlanjut. Terutama menyusul keinginan bersama untuk membuka Prodi Kedokteran pada Fakultas Psikologi dan Kesehatan. Ucapan terima kasih dan penghargaan pun disampaikan Rektor kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan Kampus UINSA Surabaya.
“UIN Sunan Ampel ini dalam kehendak besar untuk menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Pertama yang masuk kepada 10 besar Perguruan Tinggi Islam terbaik di Asia,” ujar Prof. Muzakki menambahkan.
Hal itu, lanjut Rektor, tentu tidak bisa dilakukan sendirian. Gedung yang telah dibangun dengan dana pemerintah tersebut, menurut Rektor, hanya fasilitas untuk memudahkan pekerjaan. Selain fasilitas, perlu adanya komitmen bersama untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja akademik terbaik. (Nur-Chy/Humas)