Surabaya, 07 Juni 2023 – Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya kembali menggelar seminar bertajuk “Peningkatan Kompetensi Pengelola Wakaf” bagi mahasiswa semester 5. Seminar ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam mengelola wakaf secara profesional, sejalan dengan kebutuhan umat dan perkembangan zaman. Narasumber utama dalam seminar ini adalah Drs. H. Supriyadi, MM., seorang ahli di bidang wakaf yang memiliki pengalaman panjang dalam pengelolaan aset-aset wakaf di berbagai lembaga.
Pentingnya Kompetensi dalam Pengelolaan Wakaf
Dalam paparannya, Drs. H. Supriyadi menekankan bahwa pengelolaan wakaf membutuhkan kompetensi khusus yang mencakup pemahaman syariah, keterampilan manajerial, serta kemampuan inovasi dalam menghadapi tantangan modern. “Wakaf bukan sekadar kegiatan amal yang pasif, melainkan sebuah instrumen ekonomi yang dapat memberikan dampak signifikan bagi pemberdayaan umat jika dikelola dengan benar,” ujar Supriyadi.
Menurutnya, pengelola wakaf harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai hukum dan prinsip-prinsip wakaf, mulai dari bagaimana wakaf itu diserahkan hingga bagaimana mengoptimalkan pemanfaatannya untuk kemaslahatan umat. Ia juga menekankan pentingnya menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan wakaf, agar kepercayaan masyarakat terhadap lembaga wakaf tetap terjaga.
Strategi Pengelolaan Wakaf di Era Digital
Lebih lanjut, Drs. H. Supriyadi memaparkan tantangan dan peluang pengelolaan wakaf di era digital. Menurutnya, pengelola wakaf masa kini harus mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk mengelola, mendistribusikan, dan melaporkan pengelolaan aset wakaf secara lebih efektif dan efisien. “Digitalisasi dalam pengelolaan wakaf adalah sebuah keniscayaan. Teknologi dapat membantu kita dalam memantau aset wakaf, memperluas jangkauan penerima manfaat, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program-program wakaf,” jelas Supriyadi.
Ia juga mendorong para mahasiswa untuk mulai berpikir kreatif dalam mengembangkan inovasi-inovasi baru yang bisa diaplikasikan dalam pengelolaan wakaf, seperti memanfaatkan platform crowdfunding untuk pengumpulan dana wakaf atau menggunakan aplikasi berbasis blockchain untuk mencatat transaksi dan pengelolaan wakaf secara transparan dan aman.
Kiat-Kiat Sukses Pendekatan kepada Komunitas
Dalam diskusi yang interaktif, Drs. H. Supriyadi juga membagikan kiat-kiat sukses dalam melakukan pendekatan kepada komunitas, yang merupakan kunci dalam keberhasilan pengelolaan wakaf. Beberapa kiat penting yang ia sampaikan adalah:
- Kenali Karakteristik Komunitas
Sebelum melakukan pendekatan, sangat penting untuk memahami karakteristik, budaya, dan kebutuhan spesifik dari komunitas yang akan diajak bekerja sama. “Kenali siapa mereka, apa yang menjadi kebutuhan mereka, dan bagaimana mereka memandang wakaf. Pendekatan yang tepat hanya bisa dilakukan jika kita benar-benar memahami komunitas tersebut,” ujar Supriyadi. - Bangun Hubungan Berbasis Kepercayaan
Menurut Supriyadi, kepercayaan adalah fondasi dari semua hubungan yang sukses. “Pastikan bahwa setiap langkah yang kita ambil transparan dan melibatkan komunitas. Dengan membangun kepercayaan, kita tidak hanya menciptakan kolaborasi yang kuat tetapi juga memastikan keberlanjutan program wakaf yang kita kelola,” katanya. - Libatkan Tokoh Lokal
Menggandeng tokoh lokal atau pemimpin masyarakat dapat memperlancar proses pendekatan dan implementasi program. “Tokoh lokal memiliki pengaruh besar dalam komunitas. Dengan mendapatkan dukungan dari mereka, kita bisa lebih mudah mendapatkan partisipasi aktif dari seluruh anggota komunitas,” jelas Supriyadi. - Lakukan Pendekatan Partisipatif
Supriyadi menyarankan agar setiap program wakaf dirancang dan dilaksanakan dengan melibatkan komunitas secara aktif. “Pendekatan partisipatif memungkinkan komunitas merasa memiliki program tersebut, sehingga mereka akan lebih bersemangat untuk mendukung dan menjalankan program dengan baik,” tambahnya. - Konsistensi dan Pendampingan Berkelanjutan
Pendampingan dan kehadiran yang konsisten dari pengelola wakaf sangat penting untuk memastikan bahwa program yang dijalankan sesuai dengan harapan dan terus berkembang. “Konsistensi dalam pendampingan adalah kunci untuk memastikan bahwa program berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan,” tuturnya.
Antusiasme Mahasiswa dalam Menyerap Ilmu
Seminar ini mendapat sambutan positif dari para mahasiswa yang hadir. Mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam menyerap ilmu dan berbagi pengalaman dengan narasumber. Salah satu peserta, Ahmad Rizki, mengungkapkan bahwa seminar ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya profesionalisme dalam pengelolaan wakaf. “Saya belajar banyak tentang bagaimana mengelola wakaf secara lebih modern dan transparan. Ini akan menjadi bekal berharga bagi saya untuk masa depan,” ujarnya.
Mahasiswa lainnya, Siti Nurhaliza, juga menambahkan bahwa seminar ini membuka matanya terhadap pentingnya pengelolaan wakaf yang inovatif dan adaptif terhadap perubahan zaman. “Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan wakaf, saya yakin bisa berkontribusi lebih besar dalam memajukan ekonomi umat melalui wakaf,” kata Siti.
Seminar “Peningkatan Kompetensi Pengelola Wakaf” ini berhasil memberikan pandangan mendalam dan praktis bagi para mahasiswa dalam mempersiapkan diri sebagai pengelola wakaf yang profesional. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh, diharapkan mereka mampu mengelola aset wakaf secara efektif dan berkontribusi positif bagi kesejahteraan umat di masa mendatang.