Berita

Jumat (12/05/2023), prodi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel mengadakan Seminar NGOBRAL (Ngobrol Bareng Alumni) yang diselenggarakan via Zoom Meeting. Dalam seminar kali ini narasumber membedah naskah teater yang akan ditampilkan pada bulan Juni mendatang. Dua naskah teater yang bertajuk “Orang-orang di Tikungan Jalan” dan “Orang Asing” yang masing-masing materi bedah naskah disampaikan oleh sutradara dari Kelompok 1 dan kelompok 2, serta satu perwakilan dari Alumni angkatan 2019.

Tidak hanya tata teknis teater saja namun poin-poin penting agar pementasan berjalan sukses juga menjadi pembahasan dalam acara ini. Nuzurul Rochmah selaku Mahasiswi prodi Sastra Indonesia serta sutradara dari kelompok 2 menyampaikan bahwa belum ada koordinasi antar kelas (A dan B semester 6) terkait teknis dan kebutuhan pementasan, walaupun waktu yang tersisa hanya 1 bulan aja sebelum menginjak hari-H. “Jadi belum ada koordinasi atau ngobrol bareng dengan pihak dari kelas B tentang lighting, perlengkapan panggung, maupun susunan dan konsep acara”, ungkap Nuzurul.

“Karena jadwal mata kuliah yang tidak sama serta beberapa kali diadakannya perkuliahan secara daring jadi masih belum ketemu waktu yang tepat untuk berdiskusi,” tambahnya.

Mengetahui hal ini, pihak Alumni yang diwakilkan oleh Nurul Rahmawati segera memberikan tanggapan terkait masalah yang terjadi, “Komunikasi dan koordinasi adalah kunci utama dalam pementasan. Misalnya untuk sewa lighting atau perlengkapan penunjang pementasan itu bisa sharing dengan kelas sebelah, jadi dapat menekan dana agar tidak terlalu besar. Hal-hal kayak gini harus secepatnya dirundingkan bersama, agar tidak menimbulkan masalah yang besar nantinya.”

Ia juga berpesan terkait pentingnya saran dari semua anggota, “Walaupun sudah ada sutradara yang mengatur terkait pementasan dan aktor-aktornya, saran dari para anggota yang lain juga sangat diperlukan demi tercapainya kesuksesan pementasan ini. Jangan semua-semua sutradara, anggota juga harus aktif untuk memberi kritik dan saran, namun tidak melampaui wewenang dari sutradara”, ucapnya.

Nasehat-nasehat di atas menjadi sebuah pembelajaran sekaligus kritik bagi mahasiswa agar tidak menganggap remeh dan menunda-nunda untuk menuntaskan kepentingan untuk pementasan, serta mencegah timbulnya kendala dan masalah-masalah yang tidak diingkan ketika pementasan berlangsung.