Banten, 31 Oktober 2024 – Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Dr. Hj. Suqiyah Musyafa’ah, M.Ag., turut berpartisipasi dalam Seminar Nasional dan Forum Dekan dengan tema “Penguatan Kompetensi Lulusan Fakultas Syariah di PTKIN” yang berlangsung di Banten. Acara ini diadakan dengan tujuan yang jelas: untuk membahas dan merumuskan strategi dalam meningkatkan kualitas serta relevansi lulusan Fakultas Syariah di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia. Di tengah perkembangan pesat dunia hukum dan tantangan yang dihadapi oleh lulusan di era digital, seminar ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan solusi yang efektif bagi institusi pendidikan dalam menyiapkan generasi hukum yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga siap untuk menghadapi dinamika yang ada di lapangan kerja.
Kegiatan ini menarik perhatian peserta dari berbagai institusi pendidikan tinggi di seluruh Indonesia, yang terdiri dari para akademisi, praktisi hukum, serta mahasiswa dan alumni Fakultas Syariah. Pertemuan ini menjadi wadah penting bagi semua peserta untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi oleh fakultas syariah serta peluang yang ada dalam meningkatkan kualitas lulusan. Selain itu, seminar ini juga berfungsi sebagai ajang untuk mendiskusikan berbagai metode pembelajaran yang inovatif serta kurikulum yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman, agar lulusan Fakultas Syariah dapat bersaing dengan lulusan dari fakultas lain di dunia hukum.
Seminar ini menghadirkan narasumber utama yang sangat berkompeten, yaitu Prof. Dr. Drs. H. Makhrus Munajat, S.H., M.Hum., seorang Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Dekan. Dalam pemaparannya, Prof. Munajat menekankan urgensi penguatan kompetensi lulusan Fakultas Syariah yang meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.). Menurut beliau, lulusan tidak hanya dituntut untuk memahami hukum secara teori, tetapi juga harus mampu menganalisis berbagai permasalahan hukum dengan pendekatan ilmiah yang melibatkan teknologi informasi. Beliau mengingatkan bahwa di era digital saat ini, akses terhadap informasi dan data hukum yang berlimpah memerlukan lulusan yang tidak hanya memiliki dasar hukum yang kuat tetapi juga keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk menganalisis dan menyelesaikan permasalahan hukum secara efisien.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Munajat juga menggarisbawahi pentingnya menjunjung tinggi etika Pancasila sebagai landasan dalam berprofesi. Menurut beliau, lulusan Fakultas Syariah harus memiliki kesadaran moral yang tinggi dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. “Kita tidak hanya mencetak sarjana hukum, tetapi juga individu yang berintegritas dan berkomitmen untuk keadilan,” tegas beliau. Dalam pandangan Prof. Munajat, etika dalam praktik hukum sangatlah penting karena profesi ini berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, lulusan diharapkan mampu mengambil keputusan yang tidak hanya berdasarkan hukum, tetapi juga mempertimbangkan aspek moral dan sosial yang lebih luas.
Sementara itu, Dr. Mohammad Ishom, M.A., yang menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, juga memberikan kontribusi penting dalam diskusi ini. Dalam pemaparannya, beliau menyoroti pentingnya penguasaan teknologi sebagai bekal lulusan dalam menunjang profesi hukum mereka. Di era yang semakin dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, Dr. Ishom menjelaskan bahwa lulusan Fakultas Syariah harus siap menghadapi perubahan yang terjadi. “Perkembangan teknologi yang disruptif adalah tantangan sekaligus peluang bagi lulusan Syariah. Kita harus memastikan bahwa mereka tidak hanya memiliki pengetahuan hukum yang solid, tetapi juga keterampilan teknologi yang memadai,” ujarnya. Dr. Ishom menekankan bahwa kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dalam praktik hukum tidak hanya akan meningkatkan efisiensi, tetapi juga akan memperluas akses terhadap layanan hukum bagi masyarakat.
Di tengah pembicaraan tentang pentingnya teknologi, Dr. Ishom juga mendorong para lulusan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi sebagai bagian dari kompetensi profesional di masa depan. Beliau berpendapat bahwa, di zaman yang serba cepat ini, kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi menjadi salah satu kunci sukses dalam karir hukum. “Lulusan yang mampu memanfaatkan teknologi informasi akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar kerja,” tambahnya. Dengan demikian, lulusan diharapkan dapat mengembangkan diri dan menjadi profesional yang tidak hanya memahami hukum, tetapi juga terampil dalam menggunakan alat-alat teknologi yang relevan.
Acara ini dipandu oleh moderator yang berpengalaman, yaitu Prof. Dr. Sudirman, M.A., CAHRM., Dekan Fakultas Syariah UIN Malang sekaligus Sekretaris Forum Dekan. Dalam diskusi yang berlangsung interaktif ini, beliau mengajak para peserta untuk aktif berpartisipasi, saling berbagi pengalaman, serta mendiskusikan praktik terbaik dalam meningkatkan kompetensi lulusan Fakultas Syariah. Dengan pendekatan kolaboratif ini, diharapkan setiap peserta dapat memperoleh wawasan baru dan ide-ide segar yang bisa diterapkan di institusi masing-masing.
Seminar Nasional dan Forum Dekan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi fakultas-fakultas Syariah di PTKIN untuk terus meningkatkan kualitas lulusan yang siap menghadapi tantangan zaman. Berbagai perspektif yang dihadirkan oleh para narasumber menjadi sangat penting untuk merumuskan strategi konkret yang dapat diterapkan di institusi masing-masing. Dengan kolaborasi dan komitmen bersama dari semua pihak, Fakultas Syariah di seluruh Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat dan dunia hukum. Melalui upaya yang sistematis dan terarah, diharapkan lulusan Fakultas Syariah akan menjadi agen perubahan yang dapat membawa nilai-nilai keadilan dan kebenaran dalam setiap langkah profesional mereka.
Reportase: George As’ad
Redaktur: George As’adDesain Foto: Challista Zahra Zahirah