
UINSA Newsroom, Selasa (06/05/2025); Dalam rangka peningkatan kapasitas layanan, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar kegiatan bertajuk, ‘Beyond Good University Governance,’ pada Senin, 05 Mei 2025. Digelar di Ruang Amphitheatre Gedung Twin Towers Kampus A. Yani Surabaya, kegiatan ini dibuka paparan Rektor UINSA yang mengusung tema, ‘Clean and Clear dalam tata kelola universitas.’ Menghadirkan Dr. H. Wawan Djunaidi, M.A., Kepala Biro SDM Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI serta ditutup dengan Pelatihan Terapi Shalat Bahagia, bersama Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz, M.Ag.
Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam paparannya menjelaskan, bahwa Good University Governance (GUG) sudah menjadi nafas UINSA Surabaya. “Tentu tidak cukup disitu, kita pingin untuk meningkatkan lebih lanjut,” ujar Prof. Muzakki.

Terdapat dua kata kunci utama, menurut Rektor, dalam upaya untuk mencapai hal tersebut yang ‘Clean and Clear.’ “Ini adalah bagian dari komitmen kita semua untuk menjamin kemuliaan UIN Sunan Ampel Surabaya,” imbuh Prof. Muzakki.
Dalam kesempatan ini, Rektor juga menyampaikan terkait 5 Proyek Strategis Universitas (PSU) yang tercapai hanya dalam kurun 2,5 tahun. “Satu-satunya dari lima yang sekarang kita sedang menunggu, karena ini diluar kapasitas kita. Bukan kewenangan kita, soal merubah BLU ke PTNBH,” terang Prof. Muzakki.

Rektor pun menyampaikan ucapan terima kasih dan dukungan agar ke depan UINSA dapat menorehkan capaian-capaian yang lebih gemilang lagi. Rektor juga menegaskan, penting bagi ASN untuk senantiasa menunaikan tugas dan kewajiban dengan baik. “Kalau sekadar tidak berkinerja, kita geret. Kalau sekadar lemot bekerja kita sengkuyung bareng. Tapi jangan melakukan kesalahan pada tiga hal: Keuangan, Kepegawaian, dan Perempuan,” jelas Prof. Muzakki.
Membangun ‘Clean and Clear’ lanjut Rektor, tidak cukup berpacu pada praktek birokrasi yang GUG. Tapi juga penting untuk memasukkan unsur spiritualitas dalam praktek birokrasi. “Karena yang kita lakukan bukan sekadar amanah negara, tapi juga amanah agama yang harus kita tunaikan bersama-sama,” lanjut Prof. Muzakki.

Usai paparan Rektor, Dr. H. Wawan Djunaidi, M.A., Kepala Biro SDM Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI menyampaikan terkait Kebijakan pengembangan tata kelola sumber daya manusia Kementerian Agama RI. Dr. Wawan banyak menceritakan tentang berbagai kebijakan tata kelola SDM yang memberi insight baru bagi para ASN UINSA Surabaya.
Sesi terakhir, bersama Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz, M.Ag., para peserta diajak untuk memperdalam kembali aspek spiritualitas sebagai nilai dan praktik SDM kampus. Ketua Senat Akademik Universitas ini mengajak para peserta untuk menjadikan shalat tidak hanya bermakna ibadah pribadi. Namun juga memiliki kebermanfaatan secara sosial.

“Supaya kita tidak berhenti hanya menceramahkan ajaran. Hanya mengkhutbahkan nilai. Tapi begitu kita diberikan amanah sebagai birokrat, maka tugas kita ini adalah bagaimana caranya kita mengkonversi, menggerakkan ajaran menjadi sebuah driving force untuk menciptakan kebajikan di ruang publik,” tegas Prof. Muzakki.
Acara berlangsung dengan khidmat di Ruang Amphitheatre Gedung Twin Towers Kampus A. Yani Surabaya. Dilanjutkan dengan Pelatihan Terapi Shalat Bahagia di Ruang Meeting Lt. 9 Tower Teungku Ismail Yakub Kampus A. Yani UINSA Surabaya. (Nur/Humas)

Redaktur: Nur Hayati
Foto: Cahaya
Highlight: Mualam