@Ilmu Kelautan
Tuesday, 14 June 2022
Program Studi Ilmu Kelautan UINSA berkolaborasi dengan Knowledge For Change (K4C) Indonesia Hub yang merupakan partner dari UNESCO Chair in Community Based Research and Social Responsibility in Higher Education, mengadakan International Workshop Coastal Community Driven Development pada hari senin, 13 Juni 2022. Workshop ini dihadiri oleh 60 peserta mata kuliah Pengembangan Masyarakat Pesisir (PMP) mengusung tema Asset Based Community Development (ABCD) and Community Based Participatory Research (CBPR).
Acara ini merupakan rangkaian dari pembelajaran Mata Kuliah PMP, pelatihan/workshop ini membekali mahasiswa untuk dapat memahami dan menerapkan prinsip pengembangan masyarakat yang berkelanjutan sesuai dengan 17 program SDGs serta meningkatkan skill mahasiswa agar dapat menjadi seorang pengembang masyarakat/fasilitator yang handal dalam usaha pemberdayaan komunitas, pungkas Asri Sawiji (Ketua Prodi Ilmu Kelautan). Selain itu, dalam pembelajaran mata kuliah ini kami menerapkan metode pembelajaran service learning. Dimana mahasiswa terjun ke desa-desa pesisir, bermitra dengan komunitas, belajar bersama masyarakat dan membersamai mereka untuk dapat mengembangkan desa menjadi lebih baik, lanjut Rizqi Abdi selaku pengampu mata kuliah.
Noor Wahyudi selaku Wakil Ketua K4C Indonesia hub menambahkan bahwa program studi Ilmu Kelautan UINSA telah berkolaborasi dengan K4C sejak tahun 2019-sekarang untuk workshop pengembangan masyarakat dengan metode ABCD dan CBPR. Output dari workshop ini adalah mereka dapat bermitra dengan komunitas, menerapkan metode pendekatan, melakukan program bersama masyarakat serta melakukan monitoring dan evaluasi progam. Selama 4 tahun berjalan, kami melihat bahwa mahasiswa sangat antusias dan memiliki feedback yang baik dari mitra komunitas kami.
Pada workshop community driven development ini, mendatangkan narasumber (Dimas Rizal Wahyu Nugraha) yang juga merupakan alumni ilmu kelautan UINSA yang telah menjadi penggerak masyarakat pesisir di daerah Grand Watu Dodol Banyuwangi. Dimas merupakan Wakil Direktur PT. Satu Ombak Nusantara telah bermitra dengan komunitas nelayan Pesona Bahari untuk mengembangkan ekoturisme serta pembesaran lobster dengan metode keramba jaring dasar di wilayah pesisir banyuwangi. Dalam ulasannya, Dimas menjelaskan bahwa uinsa yang telah berkomitmen dengan slogannya University Community Engagement merupakan suatu keniscahyaan dan perlu kerja bersama untuk menciptakan desa-desa pesisir yang Tangguh. Kampus ini memiliki metode pemberdayaan yang sangat baik dan mudah diaplikasikan di komunitas. Disamping itu, UINSA memiliki nama waliyullah Sunan Ampel, maka kita harus meneruskan usaha dari beliau dan menjadi agen perubahan guna menguatkan desa-desa pesisir agar lebih berdaya, lanjutnya.