Berita

UINSA Newsroom, Kamis (27/10/2022); “Tidak lagi diperbolehkan ada kelompok atau nama orang yang diberi bantuan baik penelitian maupun pengabdian masyarakat semata-mata karena nama besarnya atau jabatan. Tidak boleh lagi ada afirmasi, sepenuhnya kompetisi,”

Hal itu ditegaskan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan dan Kerjasama Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., dalam acara ‘Pelatihan Peningkatan Akreditasi Jurnal’ oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, pada Kamis-Jumat, 27-28 Oktober 2022. Kegiatan yang digelar di Hall. Lt.5 Gedung GreenSA Inn Sidoarjo ini menghadirkan 185 pengelola jurnal pada UINSA Surabaya.

Ketua LP2M, Dr. Phil. Khoirun Niam dalam sambutannya menjelaskan, bahwa pada kesempatan kali ini para peserta yang diundang terdiri dari Pengelola Rumah Publikasi, Jajaran Gugus Publikasi di tingkat fakultas dan pascasarjana, serta perwakilan dari masing-masing pengelola jurnal pada UINSA Surabaya.

Dijelaskan Dr. Niam, bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi awal untuk menggerakkan langkah pada pilar publikasi dari UINSA Surabaya agar lebih baik. Saat ini, terdapat sekitar 40 Jurnal yang ada pada e-jurnal UINSA Surabaya. Dimana 31 diantaranya sudah terakreditasi. “Merupakan pencapaian yang bagus. Namun kalau kita bandingkan dengan kampus lain, maka jumlah 31 terakreditasi itu kita berada pada posisi yang tidak pada posisi 3 besar. Kayaknya ada di 5 besar,” ujar Dr. Niam.

Menurut Dr. Niam, parameter untuk publikasi banyak. Tidak hanya pada jumlah jurnal yang terakreditasi. Karenanya, melalui kegiatan ini diharapkan bisa melihat bagaimana posisi dari publikasi UINSA Surabaya. Sehingga dapat dirumuskan langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan untuk mendongkrak nilai publisitas UINSA Surabaya.

“Ini yang diharapkan oleh pimpinan terutama Pak Rektor. Target-target yang terkait dengan publikasi menjadi salah satu pilar dari lima pilar yang menjadi program andalan dari Pak Rektor,” terang Dr. Niam. Kelima pilar yang dimaksud antara lain, Writers University, Pro Poor University, Home for Indonesian Islam, Enterpreneur University, dan Engaged University.

Hal penting lainnya yang juga menjadi perhatian, lanjut Dr. Niam, adalah kebijakan publik akreditasi jurnal. Terkait hal ini, LP2M UINSA Surabaya secara khusus mengundang narasumber Koordinator Akreditasi Jurnal dari Kemendikbud Ristek RI. “Oleh karena itu, nanti monggo, dipersilahkan untuk menggali sebanyak mungkin problem-problem yang terkait dengan akreditasi yang ada di jurnal masing-masing,” tukas Dr. Niam.

Sementara itu, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., yang akrab disapa Prof. Inung dalam sambutan dan pengarahan sekaligus pemberian orientasi tim rumah publikasi dan gugus publikasi secara khusus menyampaikan pesan-pesan penting dari Rektor UINSA Surabaya.

Beberapa pesan yang disampaikan, pertama, terkait target Rektor untuk menjadikan UINSA sebagai PTKI pertama yang masuk 10 besar universitas Islam terbaik di Asia. Maka, bidang publikasi menjadi salah satu pertaruhan penting. “Jadi mengapa target ke depan itu, menjadikan LP2M dan kemudian para pengelola jurnal itu sangat-sangat penting,” jelas Dr. Niam.

Kedua, Mall Publikasi yang digagas Rektor adalah layanan one stop service terkait publikasi. Dimana para pengelola jurnal akan diberikan fasilitas co-working space serta layanan konsultasi kepenulisan jurnal dan atau opini singkat di media popular baik bagi internal maupun eksternal (bertarif, red).

Pada kesempatan ini, Prof. Inung secara tegas juga menyatakan bahwa bantuan penelitian maupun pengabdian akan diberikan berdasarkan pada kualitas bukan afirmasi jabatan. “Ke depan, bantuan penelitian dan pengabdian masyarakat tidak akan ada afirmasi apapun, sepenuhnya kompetisi. Dan reviewer-nya sepenuhnya eksternal,” tegas Prof. Inung.

Ketiga, Rektor berpesan kepada segenap pengelola jurnal agar bekerja dengan target. Prof. Inung secara khusus juga menginstruksikan kepada Pusat-Pusat yang ada dibawah koordinasi LP2M agar menjalin kerjasama dengan lembaga lain untuk kerjasama di bidang penelitian dan pengabdian. “Yang diinginkan itu adalah baik Pusat Penelitian, PSGA, maupun Pusat Pengabdian Masyarakat menjadi pusat prestisius untuk melakukan kerjasama dengan lembaga lain di luar kita,” terang Prof. Inung.

Kegiatan opening ceremony pun ditutup dengan doa yang dipimpin Kepala Pusat Penelitian, Dr. Chabib Musthofa, S.Sos.I., M.Si. Selanjutnya, sesi paparan materi dari Koordinator Akreditasi Jurnal dari Kemendikbud Ristek RI, Yoga Dwi Arianda, ST. Dipandu langsung Pengelola Jurnal of Indonesian Islam (JIIs), Sulanam, M.Pd. (Nur/Humas)