Berita

FDK UINSA NEWSROOM : Rabu (25/1), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menyelenggarakan pertemuan dengan Badan Riset dan Inovasi (BRIDA) yang berlangsung di gedung BRIDA Provinsi Jawa Timur. Pada pertemuan ini akan digelar penanda tanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Agreement (MoA) kerjasama FDK dengan BRIDA dalam bidang penelitian, Pengembangan, dan Perekayasa Bidang Inovasi dan Teknologi. Pertemuan kali ini dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris BRIDA, Wakil Dekan 1 Dr. Moh. Anshori, S.Ag, M.Fil.I., Wakil Dekan 2 Dr. Ries Dyah Fitriyah, M.Si., Wakil Dekan 3 Dr. Abdullah Sattar, S.Ag, M.Fil.I., Kaprodi Manajemen Dakwah (MD) Ahmad Khairul Hakim, S.Ag., M.Si., Sekretaris prodi MD Yunita Ardilla, M.MT., hingga Kaprodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Yusria Ningsih, S.Ag., M.Kes. juga turut serta.Pada kesempatan kali ini FDK menjalin kerjasama dengan BRIDA dalam bentuk penelitian kolaboratif yang terfokus pada bidang penelitian, pendidikan, dan pengabdian. Dari tiga bidang penelitian yang akan di laksanakan, FDK sudah mulai mengimplementasikan kerjasama dengan BRIDA dalam bidang penelitian dengan tema “Perancangan Aplikasi Digital Deteksi Dini Stunting (Stunting Aps) yang berlokasi di Banyuwangi dan Bondowoso.” Yang akan di laksanakanan selama enam bulan sejak ditanda tangani MoA ini pada tanggal 25 Januari 2023.Dengan terjalinnya kerjasama antara FDK dengan BRIDA diharapkan mampu mewujudkan tujuh prioritas pembangunan Jatim pada tahun 2023. Andriyanto selaku ketua BRIDA menerangkan, kebijakan pembangunan yang diawali dengan penelitian akan menghasilkan produk pembangunan yang lebih berkualitas. Dengan mengadakan penelitian sebelumnya dapat diketahui apakah kebijakan ini akan mendapat respon yang baik atau tidak di masyarakat. Untuk itu, hasil penelitian yang dihasilkan BRIDA Jatim harus berkualitas dan mampu memberikan rekomendasi yang positif terhadap arah pembangunan di Jawa Timur. “Harapan penanda tanganan MoA ini akan mendorong perkembangan sumber daya pada bidang pendidikan, kesehatan, produktivitas, pariwisata, perekonomian dan penurunan tingkat kemiskinan di Jawa Timur,” tuturnya. (Izam Lisa)