Berita

Rabu, 14 Agustus 2024 Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan FSH UINSA berlanjut pada hari kedua. Pada PBAK hari kedua ini  fokus yang disampaikan FSH UINSA lebih mendalam pada kebijakan akademik dan etika mahasiswa. Acara ini digelar di Gedung Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya dan dimulai tepat pukul 07:00 WIB. Mahasiswa baru kembali hadir dengan antusiasme tinggi untuk menyimak berbagai materi penting yang telah disiapkan oleh fakultas.

Wadek II PBAK 2024

Hari kedua PBAK dibuka dengan materi mengenai “Kebijakan Pengembangan Akademik Mahasiswa dan Urgensi Kehadiran Dosen Wali Mahasiswa.” Materi tersebut disampaikan oleh Dr. H. Mohammad Arif, M.A., Wakil Dekan I Fakultas Syariah dan Hukum. Dr. Mohammad Arif menjelaskan pentingnya peran dosen wali dalam mendampingi mahasiswa sepanjang perjalanan akademik mereka. Menurut beliau, dosen wali berfungsi sebagai pembimbing yang tidak hanya membantu dalam perencanaan studi. 

Dosen wali juga berperan penting dalam membentuk karakter akademik mahasiswa. “Kehadiran dosen wali adalah untuk memastikan bahwa setiap mahasiswa memiliki panduan yang jelas dan arah yang tepat. Mereka perlu diarahkan selama menempuh pendidikan di UIN Sunan Ampel,” ujar Dr. Mohammad Arif. Beliau juga memaparkan kebijakan pengembangan akademik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di fakultas ini. 

Berbagai program seperti pelatihan riset, akses ke sumber-sumber akademik internasional, dan dukungan dalam penulisan serta publikasi karya ilmiah disediakan. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong mahasiswa mencapai potensi maksimal mereka. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan presentasi tentang “Kebijakan Layanan Akademik dan Non-Akademik” oleh Dr. Nurul Asiya Nadhifah, M.H.I., Wakil Dekan II Fakultas Syariah dan Hukum. 

Sekprodi HPI PBAK 2024

Dr. Nurul Asiya menekankan bahwa fakultas berkomitmen untuk menyediakan layanan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada kebutuhan non-akademik mahasiswa. Beliau menjelaskan bahwa layanan seperti konseling, bimbingan karir, dan dukungan kegiatan ekstrakurikuler. Hal tersebut merupakan bagian integral dari upaya fakultas dalam mendukung kesejahteraan mahasiswa secara holistik. 

“Kami ingin memastikan bahwa setiap mahasiswa tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga memiliki keseimbangan dalam kehidupan kampus mereka,” jelas Dr. Nurul Asiya Nadhifah, M.H.I. Pada sesi berikutnya, “Kebijakan Pengembangan Kehidupan Mahasiswa” disampaikan oleh Dr. Mahir, M.Fil.I. Materi ini menyoroti berbagai inisiatif yang telah diambil oleh fakultas untuk mendukung kehidupan mahasiswa di luar kelas. 

Dr. Mahir, M.Fil.I. menjelaskan bahwa fakultas mendorong mahasiswa untuk aktif dalam organisasi kemahasiswaan, kegiatan seni dan budaya, serta olahraga. Hal tersebut guna untuk memperkaya pengalaman mereka selama di kampus. “Kehidupan mahasiswa yang seimbang antara akademik dan aktivitas lainnya akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual.  Tetapi juga matang secara emosional dan sosial,” tuturnya.

Materi terakhir pada hari kedua ini dibawakan oleh Marli Candra, LLB (Hons)., MCL. Beliau membahas “Kode Etik Mahasiswa dan Sosialisasi Kebijakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Mahasiswa UINSA.” Dalam pemaparannya, Marli Candra menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa tentang kode etik yang berlaku di kampus. Kode etik dirancang untuk menjaga integritas, disiplin, dan suasana belajar yang kondusif.

“Setiap mahasiswa harus memahami bahwa kode etik ini bukan hanya aturan tertulis, tetapi merupakan panduan bagi kita semua. Kode etik berguna untuk menciptakan lingkungan akademik yang saling menghargai,” kata Marli Candra. Selain itu, beliau juga memaparkan kebijakan universitas terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Marli menegaskan bahwa UINSA memiliki komitmen kuat untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan seluruh sivitas akademika. 

“Kami telah menyusun langkah-langkah konkret untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di kampus. Kami juga menyediakan mekanisme yang jelas dan tegas dalam penanganannya. Semua mahasiswa diharapkan mendukung upaya ini demi menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan,” tegasnya. Dengan penyampaian materi-materi tersebut, hari kedua PBAK Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya berakhir. 

Seluruh peserta diharapkan dapat menyerap informasi yang telah disampaikan untuk diterapkan dalam kehidupan akademik mereka di kampus. Kegiatan PBAK ini dirancang untuk membekali mahasiswa baru dengan pemahaman yang mendalam tentang dunia akademik.  Mereka juga memiliki tanggung jawab penuh dalam menjaga nama baik diri sendiri, fakultas, dan juga universitas.

Reportase: George As’ad

Redaktur: Suci Wulandari

Desain Foto: Erij Karimah