Berita

UIN Sunan Ampel Surabaya

Thursday, 21 July 2022

PEJABAT PUNYA DUA TUGAS, INI PESAN REKTOR UINSA SURABAYA

UINSA Newsroom, Kamis (21/07/2022); Pelantikan Perangkat Rektor Tahap III digelar di Gedung Sport Center and Multipurpose pada Kamis, 21 Juli 2022. Dilantik pada kesempatan ini yakni 34 Kajur-Sekjur, 122 Kaprodi-Sekprodi, serta 16 Kalab pada UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 831, 832, dan 833 Tahun 2022.

Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, S.Ag., M.Ag., Grad.Dip., SEA., M.Phil., Ph.D., dalam pengarahannya menjelaskan, bahwa tugas utama sebagai pejabat ada dua hal. “Satu, Jangan bercanda soal Covid. Apalagi sembrono. Apalagi mengabaikan. Karena kita sekarang mendapatkan amanah sebagai bagian dari Tim Manajemen UIN Sunan Ampel Surabaya di masa pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir,” ujar Prof. Muzakki membuka pengarahan.

Hal ini penting untuk disampaikan, karena menurut Rektor, menjaga keselamatan diri adalah bagian dari tanggung jawab yang terkait dengan keselamatan lingkungan tempat kerja. “Mari kita sayangi keluarga kita. Mari kita sayangi orang-orang terdekat kita. Mari kita sayangi diri kita sendiri,” seru Prof. Muzakki. Terutama seiring dengan akan dilaksanakannya PTM 100% pada semester mendatang.

Tugas kedua, menurut Rektor, adalah ‘Jangan bercanda soal jabatan. Apalagi sembrono. Apalagi mengabaikan sama sekali.’ Rektor mencontohkan, bahwa ibadah lahiriahnya belum sempurna. Sehingga diharapkan melalui amanah jabatan yang dijalankan dengan baiklah yang mengantarkan diri masuk surga.

Rektor mengajak kepada segenap pejabat terlantik, untuk bersama-sama dengan jajaran manajemen dan pimpinan lembaga-unit terkait menjaga amanah jabatan dengan beberapa prinsip penting. Rektor pun kembali menegaskan tentang madzhab kerja UINSA Surabaya.

Pertama, GPL (Gak Pakek Lama). Rektor mendorong agar segera setelah dilantik, para pejabat kembali ke unit kerja masing-masing untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mencari solusi. “Yang dibutuhkan lembaga ini adalah bukan sekedar melangkah, tapi melompat. Supaya bisa melompat, maka badan harus sehat, pikiran harus jernih, maka jangan pernah melupakan moral,” tegas Prof. Muzakki.

Kedua, Buy One Get Two. Dalam hal ini, Rektor mendorong agar tidak hanya berpikir tentang serapan anggaran. Tapi bagaimana meningkatkan income untuk kebutuhan pengembangan lembaga.

Pada kesempatan ini, Rektor juga menegaskan pentingnya ‘merapikan barisan’ dalam rangka menyatukan visi dan misi lembaga dalam satu komando. Karenanya, para pejabat yang telah dilantik nantinya akan dibekali dengan Sekolah Administrasi Tahap I, Sekolah Administrasi Tahap II, dan juga Sekolah Akreditasi.

Pembekalan tersebut, menurut Rektor, penting untuk diketahui para pejabat terlantik agar paham tata administrasi serta perihal akreditasi. Sebab, core bisnis kampus adalah akademik. Sekaligus, menyongsong era academic industry. Dimana pengelolaan perguruan tinggi dijalankan sebagaimana pengelolaan korporasi. 

Ketiga, prinsip kerja Kereta Api. Telat? Tinggal. Menghalangi? Tabrak. Prinsip ini digaungkan Rektor dalam rangka meningkatkan kedisiplinan, agak target-target kerja dapat tercapai dengan lebih maksimal. (All/Humas)