Program Studi Hubungan Internasional UINSA berpartisipasi dalam Konvensi Nasional (VENNAS XIII) Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) ke-13 di Universitas Hasanuddin, Makassar pada 21-24 November 2022. VENNAS XII AIHII mengangkat tema “Indonesia dalam Konstelasi Ekonomi, Politik, Sosial Budaya dan Pertahanan Keamanan di Kawasan Indo-Pasifik”.
Konvensi diawali dengan kegiatan seminar nasional dengan tema yang sama. Dalam seminar nasional tersebut, Prof. Alexius Jemadu, Ph.D. menjelaskan bahwa negara-negara great powers perlu disibukkan bekerja sama agar lupa dengan konflik yang berpotensi terjadi di Asia Pasifik. Berikutnya, Prof. Sukawarsini Djelantik, Ph.D. memaparkan bahwa perang tidak terhindarkan, karena itu kerja sama keamanan, ekonomi, sosial-budaya dan pertukaran informasi perlu ditingkatkan di kawasan. Kemudian, Prof. Dr. Fredy B. L. Tobing berargumen bahwa wilayah Indo-Pasifik sangat strategis, sehingga kerja sama antara dunia akademik dengan Kementerian Luar Negeri perlu dijalin agar akademisi dapat memberi masukan kepada kebijakan luar negeri pemerintah.
Konvensi dilanjutkan dengan sidang akademik. Komisi 1 Vennas AIHII XIII bidang akademik merekomendasikan bahwa AIHII membuat panduan kerja sama MBKM Prodi HI seluruh Indonesia, dan pentingnya kesesuaian kegiatan MBKM yang sesuai dengan CPL Prodi Hubungan Internasional. Dengan demikian, AIHII akan menyediakan ruang berbagi best practices MBKM di berbagai Prodi HI di Indonesia. Terkait pembentukan lembaga akreditasi mandiri, AIHII berencana melakukan studi banding dan kelayakan ke LAMPTKES, LAMEMBA, dan LAMTEKNIK. Kurikulum perlu direvisi secara berkala, sehingga AIHII perlu menyelenggarakan workshop terkait SKKNI. Terakhir, AIHII perlu membuat surat edaran atau keputusan terkait nomenklatur program studi Ilmu Hubungan Internasional, melalui proses audiensi dengan PDDIKTI terkait nomenklatur prodi (Luthfi).