Berita

MUI Jatim, Tular Nalar, dan FDK UINSA Sukses Selenggarakan Sekolah Kebangsaan

FDK UINSA Newsroom, Kamis (6/4/2023); Komisi Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga (PPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI Jawa Timur menggandeng Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya (FDK UINSA) menggelar Sekolah Kebangsaan. Acara yang diselenggarakan di Aula FDK UINSA ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa FDK UINSA sebagai peserta pada Kamis (6/4).

Dr. Moh. Ansori, M.Fil.I. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan FDK UINSA dalam membuka acara ini berharap Sekolah Kebangsaan dapat memupuk jiwa kebangsaan dan kenegaraan pada diri kita masing-masing, utamanya padaa mahasiswa yang hadir pada hari itu.

“Kita harus sadar kalau hidup di Indonesia. Tidak hidup di negara lain, sehingga dasar-dasar falsafah negara harus dikuasai dengan baik,” ujarnya.

Diharapkan juga, para peserta sekolah kebangsaan memiliki jiwa, semangat, dan pemahaman kolektivitas sebagai warga negara Indonesia. Salah satunya termasuk memahami falsafah dan ideologi negara yaitu Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang juga sebagai pondasi dasar berjalannya negara Indonesia.

Ketua PPRK MUI Jawa Timur, Dr. Hj. Udjie Asiyah, M.Si pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa menjaga persatuan dan kesatuan NKRI itu mutlak.

“Apabila sesuatu sudah rusak, maka akan sulit mengembalikannya. Untuk itu komitmen kebangsaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan adalah mutlak,” sambungnya.

Salah satu materi sekolah kebangsaan yang disampaikan adalah tentang nilai-nilai kebangsaan terutama dalam menghadapi tahun politik 2024. Materi ini disampaikan oleh dosen komunikasi FDK UINSA, Dr. Hj. Lilik Hamidah, M.Si.

Dr. Hj. Lilik Hamidah, M.Si dengan tegas mengingatkan mahasiswa untuk berhati-hati dalam menggunakan sosial media. Utamakan melakukan saring terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi karena dikhawatirkan informasi tersebut berisi hoax.

“Jangan sampai termakan berita bohong dan hoax yang berisi kebencian, adu domba, fitnah dan ujung-ujungnya memecah belah. Padahal kita punya persatuan Indonesia,” pesannya saat menyampaikan materi.

Setelah materi utama, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompokuntuk menguatan pemahaman kebangsaan dengaan didampingi fasilitator dari MUI Jatim, Tular Nalar, dan FDK UINSA. (Agl/Rm)