
Seluruh mahasiswa angkatan 2022 saat ini sedang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau biasa dikenal dengan istilah MBKM. Pada program ini terdapat empat pilihan yang bisa diambil mahasiswa yaitu magang, asistensi mengajar, kewirausahaan, dan riset atau penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan sementara diketahui bahwa banyak mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) memilih untuk magang.
Mahasiswa UIN Sunan Ampel khususnya Fakultas Adab dan Humaniora yang terdiri dari empat prodi yaitu Sastra Arab, Sejarah Peradaban Islam, Sastra Inggris, dan Sastra Indonesia diberikan kebebasan untuk memilih tempat magang dimana saja, akan tetapi harus linier dengan jurusan yang mereka ambil. Berkaitan dengan hal tersebut, program MBKM ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa belajar di luar kampus. Selain itu program MBKM ini juga mendorong kreativitas, kemandirian, dan soft skill yang dimiliki mahasiswa. Dengan begitu mahasiswa memiliki pengalaman yang bisa dijadikan sebagai bekal untuk terjun ke dalam dunia kerja yang profesional.
Berdasarkan data kolektif MBKM prodi Sastra indonesia, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan merupakan salah satu instansi yang paling diminati oleh mahasiswa. Terdapat kurang lebih sekitar 20 mahasiswa yang memilih instansi tersebut sebagai tempat untuk magang. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Surabaya merupakan salah satu instansi yang dituju mahasiswa Sastra Indonesia. Terdapat 5 orang mahasiswa prodi Sastra Indonesia, 5 orang mahasiswa prodi Sastra Arab, dan 2 Orang mahasiswa prodi Sastra Inggris. Instansi ini terletak di Lantai 4 Gedung Siola. Magang pada instansi ini memberikan banyak pengalaman pada mahasiswa terkait perpustakaan dan kearsipan.
Dua belas mahasiswa tersebut difokuskan pada dinas perpustakaan yang mana mereka ditempatkan di perpustakaan atau tbm yang tersebar di Kota Surabaya. Pihak Dispusip menempatkan 12 mahasiswa tersebut di perpustakaan atau tbm yang dekat dengan tempat tinggal mereka, seperti di perpustakaan kelurahan, balai-balai rw, dan rusun.

Taman Baca Masyarakat atau kerap disebut TBM, seringkali melakukan kegiatan literasi berupa membaca nyaring untuk anak-anak, mendongeng, latihan menulis, belajar membaca, mengambil pesan moral dalam cerita dongeng, membuat kerajinan tangan dan bermain permainan APE. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat sesuai dengan mahasiswa magang jurusan sastra, khususnya Sastra Indonesia. Disamping kegiatan-kegiatan tersebut mahasiswa magang juga membantu petugas TBM atau staf Dispusip untuk menyunting format penulisan dalam surat yang akan dilaporkan pada instansi.
Penempatan mahasiswa Sastra Indonesia di TBM merupakan hal yang tepat, hal itu dikarenakan sesuai dengan mata kuliah yang mereka dapatkan yaitu mengenai literasi, bahasa, dan budaya. Mata kuliah sosiolinguistik dan psikolinguistik berguna untuk mendukung TBM dalam meningkatkan literasi masyarakat. Mata kuliah kajian prosa, apresiasi puisi, dan kajian drama berguna menerjemahkan bahan bacaan yang ada di TBM. Sedangkan mata kuliah jurnalistik berguna sebagai pembuatan materi publikasi untuk mempromosikan kegiatan TBM. Dengan mata kuliah yang didapat tersebut mahasiswa Sastra Indonesia dapat berperan aktif sebagai penggerak literasi, pengajar, atau pengelola program edukasi.
Dispusip membagi staf atau pekerjanya di beberapa tempat, satu staf Dispusip ditugaskan di 2-3 tempat yang berbeda dengan hari yang berbeda pula. Maka dari itu penempatan mahasiswa magang mengikuti staf Dispusip masing-masing yang telah dibagi di awal sebelum magang.
Dispusip secara rutin mengadakan kegiatan ‘Event Literasi’ yang berlangsung sebulan sekali. Kegiatan ini dilakukan di tingkat kecamatan, sehingga melibatkan beberapa kelurahan dalam satu kecamatan sebagai partisipan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah.
Salah satu event literasi yang telah diadakan yaitu pada tanggal 6 Februari 2025 di Kecamatan Jambangan. Para staf Dispusip atau petugas TBM mengajarkan anak-anak sekolah dasar membuat kerajinan tangan dari origami. Selain memberikan pengalaman kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan, kreativitas individu, meningkatkan fokus, dan melatih ketekunan pada anak.
Kegiatan event literasi diadakan guna mewujudkan upaya nyata dalam membangun budaya literasi sejak dini. Dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, diharapkan anak-anak semakin tertarik untuk belajar dan menganggap belajar itu menyenangkan, sehingga dengan rajin belajar dapat mengembangkan potensi mereka.
Dengan demikian program magang pada instansi Dispusip memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa, terutama dalam mendukung upaya peningkatan minat baca dan keterampilan di masyarakat.
Baca juga: Kegiatan Prodi Sastra Indonesia