Berita

Mengetuk Pintu Langit, FPK Percepat Pendirian Program Studi Kedokteran

Gunung Anyar, Surabaya – Rabu, (10/052023) Fakultas Psikologi & Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan acara “Penyusunan Dokumen Pendirian Prodi Kedokteran Fakultas Psikologi dan Kesehatan”

Acara ini dihadiri oleh Prof. Abdul Muhid, M.Si selaku Wakil Rektor III UINSA; Dr. phil. Khoirun Niam selaku Dekan FPK UINSA; serta jajaran pejabat UINSA dan FPK. Dalam acara ini memuat tajuk “Issue Terkini dan Tantangan Pendirian Prodi Kesehatan” dan “Sharing Tahapan Pendirian Prodi Kedokteran dan Pengisian Instrumen Borang”.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. phil. Khoirun Niam dan Prof. Abdul Muhid, M.Si
“Ini adalah langkah langit, dimana ketika bulan puasa kita mengetuk langit untuk percepatan penyusunan dokumen prodi kesehatan ini. Kalau dokumen jadi maka insyaAllah langitpun terketuk untuk memudahkan”, pungkas Dekan FPK.

Prodi kedokteran yang berdiri nantinya akan bernuansa kedokteran berbasis pesantren. Hajat ini sejatinya dimulai sejak lama. Berkali-kali mengetuk langit dan pada tahun ini kita percepat untuk membentuk program studi kedokteran.

Prof. Abdul Muhid, M.Si melanjutkan dengan menyebutkan alasan pembentukan prodi kedokteran, yaitu sebagai berikut:
1. Alumni pesantren sebagian besar masuk ke prodi umum, terutama prodi kedokteran.
2. Mendesain lulusan kedokteran yang meneruskan produk-produk pesantren.
3. Peluang kedokteran pesanten besar, karena Indonesia lekat pada budaya pesantren.

Acara dilanjutkan dengan sharing session. Pada sesi pertama, membahas mengenai isu dan tantangan terkini pendirian Prodi Kedokteran oleh Prof. Dr. dr. Bachtiar Murtala, SpRad(K) Abd.“Pendidikan dokter adalah pendidikan yang sangat panjang, dari kita merintis kedokteran umum terus lanjut mengurus ke kedokteran sub-spesialis. Maka, kedokteran ini memang sebuah proses yang panjang yang penuh kesabaran dan perjuangan”, ungkap beliau.

Isu dan tantangan pendirian prodi kedokteran ada pada pengurusan berkas-berkas dan dokumen untuk mendirikan ini. Selain itu, tantangan yang didapat ada pada perubahan aturan yang dinamis dari periode ke periode.

Isu yang berkembang akhir ini berupa pada menjamurnya program studi kedokteran dimana-mana, hal ini berakibat pada munculnya isu apakah dengan sebanyak prodi yang ada, dapat maksimal dalam pelaksanaanya.

Tantangan untuk mendirikan program studi kedokteran harus mendirikan fakultas kedokteran sendiri, karena kedokteran tidak bisa bernaung pada fakultas psikologi, tetapi program studi psikologi yang bernaung pada fakultas kedokteran.

Selanjutnya, pada sesi kedua, Dr. Enik Sri Hartatik, SPKK, M.Kes menyampaikan bagaimana tahapan pendirian prodi kedokteran.

Pada kesempatan ini beliau menyampaikan bahwa pendirian Program Studi Kedokteran harus mempunyai SK pendirian dan sertifikat akreditasi. Selain itu, untuk pendirian program studi kedokteran setidaknya instansi memiliki program studi biologi, kimia, maupun program studi hayati yang berakreditasi baik sekali.

“Tantangan untuk mendirikan program studi kedokteran ada pada laboratorium yang harus berakreditasi”, ungkap beliau.

Pada penghujung acara dilakukan sesi tanya jawab untuk mematangkan output pada acara ini.
“Semoga dengan berkali-kali kita mengetuk langit, tahun ini pendirian prodi kedokteran dapat terealisasi”, ungkap Prof. Abdul Muhid, M.Si. (MSH)