Berita

Hari Kamis, 6 Juni 2024, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur melalui dana hibah Bakesbangpol Jatim menggelar kegiatan bertajuk “Membangun Sinergitas untuk Melindungi Anak Bangsa dari Bahaya Intoleransi dan Radikalisme”. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang terlibat dalam upaya pencegahan intoleransi dan radikalisme di kalangan generasi muda. Sambutan pembuka diberikan oleh Prof Hesti Armiwulan, Ketua FKPT Jatim, yang menjelaskan bahwa program-program FKPT Jatim merupakan bagian dari upaya pencegahan yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2024. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pamekasan, Sufi Agustini, M.Si, yang memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.

Narasumber dalam acara ini adalah Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik-Bakesbangpol Jawa Timur, Doni Nugroho Susanto, MM dan Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Husniyatus Salamah Zainiyati. Beliau juga merupakan pengurus FKPT Jatim. Tema yang disampaikan oleh narasumber dari Bakesbangpol Jatim adalah “Urgensi Melindungi Anak Bangsa dari Bahaya Intoleransi dan Radikalisme”, sementara narasumber dari pengurus FKPT Jatim menyampaikan tema tentang “Strategi Pembelajaran dalam Menangkal Radikalisme dan Mewujudkan Sekolah Ramah Anak”.
Peserta acara terdiri dari guru-guru SD dan SMP di kawasan Madura (Bakorwil Pamekasan). Tim panitia yang mengatur jalannya acara terdiri dari pengurus aktif FKPT Jatim, antara lain Agus Imantoro, Muchammad Arifin, Faridatul Hanum, Riadi Ngasiran, Muhammad Fahmi, Yayuq, Muhaimin, dan Ainur. Acara ini dipandu oleh moderator senior, Faridatul Hanum, M.KomI.
Muhammad Fahmi, Kabid Penelitian dan Pengkajian FKPT Jatim yang juga merupakan Dosen PAI FTK UIN Sunan Ampel, menekankan pentingnya tindakan preventif dalam menghadapi bahaya intoleransi dan radikalisme sejak dini. Dia mengatakan bahwa membentengi anak bangsa dengan wawasan, sikap, dan perilaku moderasi beragama merupakan langkah yang krusial dalam mencegah potensi konflik di masa depan.
Acara “Membangun Sinergitas untuk Melindungi Anak Bangsa dari Bahaya Intoleransi dan Radikalisme” yang diselenggarakan oleh FKPT Jatim merupakan langkah yang sangat positif dalam menanggulangi ancaman intoleransi dan radikalisme di kalangan generasi muda. Melalui kolaborasi antar berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat, upaya pencegahan ini menjadi lebih terarah dan efektif.
Pentingnya peran pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama tidak bisa dipandang sebelah mata. Guru-guru sebagai agen pembentukan karakter memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk pemikiran dan sikap anak-anak. Oleh karena itu, peningkatan pemahaman mereka terhadap strategi pembelajaran yang dapat menangkal radikalisme sangat diperlukan, begitu kata Prof Husniyatus Salamah Zainiyati.
Selain itu, kesadaran akan bahaya intoleransi dan radikalisme juga harus dimulai sejak dini. Anak-anak perlu diberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya hidup berdampingan dengan perbedaan dan menghargai pluralitas dalam masyarakat. Dengan demikian, mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang memiliki sikap inklusif dan mampu menolak segala bentuk ekstremisme.
Langkah preventif yang diambil oleh FKPT Jatim dan seluruh pihak terkait menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan upaya serupa. Dengan kolaborasi yang kuat dan kesadaran yang tinggi, kita dapat bersama-sama membangun masyarakat yang damai, harmonis, dan terbebas dari ancaman intoleransi serta radikalisme.