Sebuah inisiatif yang menarik dan bermakna telah dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) Surabaya. Mahasiwa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) ada yang telah mengikuti bagian dalam Program MBKM di Kantor Urusan Agama (KUA) Gedangan Sidoarjo. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga membantu meningkatkan layanan dan keterlibatan komunitas di lingkungan KUA.
Salah satu aspek yang menonjol dari program ini adalah peran mahasiswa sebagai fasilitator dan penunjang dalam pelayanan administrasi di KUA Gedangan Sidoarjo. Mereka tidak hanya terlibat dalam tugas-tugas sehari-hari di kantor, tetapi juga membantu dalam berbagai kegiatan komunitas yang diselenggarakan oleh KUA. Mahasiswa FUF yang mengikuti program MBKM di kantor KUA Gedangan Sidoajo yaitu Maslaqah Yunika Wulandari, Shinta Ratu Putri Unon Purwanto, dan Syeha Ibrahim. Semuanya berasal dari dari Prodi Ilmu Hadis FUF UINSA.
“Di kantor KUA saya bersama teman-teman telah melakukan beberapa program dan kegiatan seperti, melayani pengajuan pendaftaran nikah, melakukan input data rekomendasi nikah, melayani proses rafak, melayani akad nikah di kantor, melayani legalisir, melayani membuat duplikat surat nikah, membuat akun Nomer Induk Berindustri (NIB), dan menginput data haji,” jelas Shinta, salah satu mahasiswa magang. Selain itu, mereka juga mengikuti kegiatan bersama penyuluh agama KUA Gedangan di antaranya kegiatan khataman dan wisuda santri BMQ At-Tartil Kec. Gedangan, kegiatan ngopi, ngaji dan dakwah, serta kegiatan literasi kitab.
Salah satu kegiatan yang menonjol bersama penyuluh agama KUA Gedangan Sidoarjo adalah khataman dan wisuda santri BMQ At-Tartil. Para mahasiswa turut serta dalam menyelenggarakan acara ini, memberikan dukungan logistik, serta membantu dalam koordinasi kegiatan.
Khataman & Wisuda XXII BMQ At-Tartil. (Sumber: dokumentasi pribadi.)
Tidak hanya itu, mahasiswa juga diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ngaji dan dakwah yang diselenggarakan secara santai oleh salah satu penyuluh Agama KUA Gedangan Sidoarjo setiap Rabu malam. Di dalam forum ngopi, ngaji dan dakwah ini, suasana yang tenang dan santai diciptakan. Di sini, mahasiswa tidak hanya mendengarkan ceramah, tetapi juga berdiskusi dan bertukar pendapat dengan para penyuluh agama dan peserta lainnya. Uniknya, kegiatan ini juga memperbolehkan merokok dan minum kopi secara santai, menciptakan suasana yang lebih akrab dan ramah.
“Kegiatan ngopi, ngaji, dan dakwah ini menurut saya sangat seru karena biasanya dalam kegiatan ngaji dan dakwah itu terkesan monoton dan terkadang juga sampai ada yang ngantuk. Tetapi dalam kegiatan ini saya dan teman-teman sangat semangat dan enjoy karena suasananya tidak serius serta kita bisa minum kopi dengan santai dalam forum bahkan boleh merokok bagi yang laki-laki. Menurut saya kegiatan ini unik dan saya sebelumya belum pernah menjumpai dan mengikuti kegiatan ngaji dan dakwah yang dilakukan sesantai ini,” ungkap Shinta saat diwawancarai.
Selain kegiatan keagamaan, mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan literasi kitab. Seperti halnya di pondok-pondok pesantren tradisional, mahasiswa diajak untuk belajar dan memahami kitab-kitab kuning serta karya-karya ulama terkemuka dalam diskusi kelompok yang berlangsung setiap selasa malam.
Kegiatan literasi kitab kuning. (Sumber: dokumentasi pribadi.)
Program MBKM magang di KUA Sidoarjo tidak hanya memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga membantu memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat setempat. Melalui partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan komunitas dan keagamaan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan keagamaan mereka, sambil memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat sekitar. (Shinta Nuriyah Hadiana – Mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat)