Berita

Banyuwangi — (21/07/2024) Hari ketiga Student Academic Short Camp (SASC) yang bertema “Transforming Wellbeing Enforced by Nature and Culture” melibatkan mahasiswa internasional dari berbagai negara dalam kegiatan konservasi laut di Grand Watudodol, Banyuwangi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta mengenai restorasi terumbu karang dan pentingnya ekosistem laut.

Kegiatan dimulai pada pukul 07.30 WIB, dengan panitia dan peserta menuju Grand Watudodol. Pada pukul 08.00 WIB, Abd. Aziz selaku Kepala Pokdarwis Pesona Bahari, memberikan pemaparan tentang transplantasi terumbu karang. Beliau menekankan dampak merugikan dari aktivitas manusia terhadap terumbu karang dan memperkenalkan peserta pada berbagai jenis terumbu karang serta penangkaran lobster yang terdapat di Coral House.

Pada pukul 08.30 WIB, peserta melakukan observasi terumbu karang di Coral House. Dalam kegiatan ini, peserta menempatkan hasil penanaman transplantasi terumbu karang di dasar laut dan turut serta dalam pelepasan penyu ke pantai. Aktivitas praktek menanam terumbu karang dilakukan di media yang telah disediakan, dengan partisipasi aktif dari para panitia dan peserta yang turut serta melepas anak penyu ke pantai.

Selain itu, ada kejadian unik selama kegiatan berlangsung. Pantai Bangsring, yang termasuk dalam wilayah Selat Bali, menawarkan pemandangan langsung ke Pulau Bali di seberang pantai. Para peserta short camp juga berkesempatan untuk snorkeling di Pantai Bangsring, sebagai sarana menambah pengalaman berharga dalam program ini.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (FPK UINSA) ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis mengenai konservasi laut, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem laut bagi kesejahteraan bersama.

Writer: M. Ata Zaidan Taufiqi