Berita

Sebuah pencapaian bergengsi kembali diraih oleh mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional FISIP UINSA. Intan Khoiriyah Fatimatuzzahro, mahasiswa tahun ketiga telah terpilih untuk magang selama dua bulan di Kementerian Luar Negeri RI Unit Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Koordinator Fungsi Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa (PSKK Amerop). Program magang yang berlangsung dari bulan Desember hingga Februari ini menempatkan Intan dalam ranah analisis kebijakan luar negeri dan perumusan strategi yang dinamis dan kompleks.

PSKK Amerop BSKLN memainkan peranan penting dalam analisis, pemantauan, dan perumusan rekomendasi kebijakan di kawasan Amerika dan Eropa. Kawasan tersebut memiliki potensi pasar yang signifikan bagi Indonesia, dan hubungan bilateral dan multilateral dengan negara-negara di kawasan itu merupakan bagian integral dari upaya diplomasi Indonesia. Secara umum, unit di mana Intan ditempatkan ini berfungsi untuk memfasilitasi kerangka kerja strategis demi memajukan kepentingan nasional dan meningkatkan hubungan diplomatik negara kita di kawasan Amerika dan Eropa.

Penempatan Intan dalam tim koordinator fungsi Eropa Timur dan Balkan semakin menyoroti sifat spesialisasi magangnya. Ditugaskan untuk menganalisis dan merumuskan rekomendasi kebijakan luar negeri terhadap negara-negara di kawasan Eropa Timur dan Balkan, Intan berkseempatan untuk belajar dan berkontribusi pada seluk-beluk diplomasi di lanskap geopolitik yang sangat spesifik ini.

Saat membagikan cerita perjalanannya untuk meraih kesempatan magang bergengsi di Kementerian Luar negeri Republik Indonesia, Intan merefleksikan keraguan dan ketidakpastiannya di awal. Ia mengingat dengan jelas saat dirinya memutuskan untuk mengikuti program magang di Kementerian Luar Negeri RI, dan mengakui adanya persaingan yang ketat sempat membuatnya goyah. Meski hampir patah semangat, Intan berhasil memegang teguh prinsip “berusaha itu gratis, dan semua milik Tuhan.”

Proses seleksi yang ketat menguji tekad Intan, menuntutnya untuk cermat mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan dan menavigasi berbagai pilihan. Meskipun menghadapi ketidakpastian dan tenggat waktu yang cukup mepet, ia secara strategis mengeksplorasi berbagai pilihan, termasuk menghubungi beberapa instansi seperti Konsulat Jenderal, Prancis, Tiongkok, Pakistan, Belarusia, Kementerian Perdagangan, Sekolah Prancis/IFI, dan Kedutaan Besar RI Brunei Darussalam. Pada akhirnya, komitmen Intan yang teguh dan doa yang tiada henti membuahkan hasil saat ia menerima kabar tepat di hari ketujuh penantian, bahwa dirinya terpilih untuk magang di Kementerian Luar Negeri RI, Unit Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri pada divisi Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa.

Selama satu bulan masa magangnya, Intan telah aktif mengikuti berbagai kegiatan, seperti Forum Pembekalan Kepala Perwakilan RI tentang “Peran KJRI dalam Promosi Ekonomi dan Perlindungan WNI di Luar Negeri.” Selain itu, ia juga terlibat dalam interaksi yang berharga di Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia, yang semakin meningkatkan eksposur diplomatiknya.

Perjalanan Intan Khoiriyah Fatimatuzzahro menjadi bukti dedikasi dan ketangguhan mahasiswa FISIP UINSA. Seiring bertambahnya pengalaman dalam bidang kebijakan luar negeri yang kompleks, kesempatan berharga ini tidak diragukan lagi akan berkontribusi pada pertumbuhan pribadinya dan pemahaman praktis tentang hubungan internasional di kalangan akademisi. (WD)