Berita

@adminuinsa

Monday, 4 April 2022

LELANG PENGHAPUSAN PERSEDIAAN BERLEBIH DAN SLOW MOVING UINSA, SUKSES!

UINSA Newsroom, Senin (04/04/2022); Selasa, 29 Maret 2022, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surabaya melaksanakan lelang penghapusan barang persediaan berlebih dan slow moving berupa satu paket kertas bahan percetakan, tahun perolehan 2017. Lelang ini merupakan lelang yang kedua, setelah sebelumnya pada tanggal 12 Oktober 2021, lelang serupa pernah dilakukan namun mengalami gagal lelang dikarenakan tidak ada satupun peserta yang lolos verifikasi.

Lelang ulang dilakukan berdasarkan Surat Persetujuan Penjualan Barang Persediaan Berlebih dan Slow Moving Barang Percetakan Yang Usang pada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel yang diterbitkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Nomor B-7072/Kw.13.1.2/KS.01.2/12/2021  tanggal 3 Desember 2021.

Pelaksanaan lelang dipimpin Widara Linggar Puri selaku pejabat lelang pada KPKNL Surabaya dan Indah Sulistiyowati selaku penjual barang dari bagian Umum UINSA. Empat saksi yang hadir yaitu Vivien dari KPKNL , Iga Hastanuri, Eko Wahyu Wibowo dan Nurul Qomar dari bagian Umum UINSA. Bertempat di KPKNL, Jalan Indrapura no 5 Surabaya, pembukaan penawaran lelang secara online dengan Aplikasi E-Auction atau metode closed bidding ini dilakukan pada pukul 10.10 WIB (sesuai waktu server setempat) sampai dengan selesai.

Kegiatan lelang yang diikuti tiga penawar ini berjalan tertib, aman, dan sukses.  Agus Sutomo yang beralamat di Kabupaten Kudus ditetapkan sebagai pemenang. Barang yang dilelangkan laku terjual seharga Rp 217.000.000,00 dengan nilai limit Rp 100.000.000,00.

Indah selaku Sub Koordinator BMN-Bagian Umum UINSA menyampaikan rasa syukur atas suksesnya proses lelang barang persediaan berlebih dan slow moving ini. “Lelang ini sangat diperlukan karena membantu UINSA untuk mengurangi beban pada neraca persediaan dan meningkatkan nilai kewajaran penyajian laporan keuangan,” terang Indah.

Dijelaskan pula, bahwa barang tersebut masih mempunyai nilai ekonomis namun banyak yang tidak digunakan lagi oleh Pusat Percetakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Karenanya, jika tidak segera dilakukan lelang penghapusan, dikhawatirkan barang persediaan ini akan mengalami kerusakan, berubah warna dan bentuk  karena faktor cuaca juga faktor lainnya. “Hal ini berimplikasi terhadap penurunan  secara drastis nilai ekonomis aset UINSA di kemudian hari,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Indah, lelang ini merupakan salah satu sarana penjualan Barang Milik Negara yang menyumbang pendapatan negara dari sudut penerimaan PNBP. Kedepannya, Bagian Umum akan secara berkesinambungan menginventarisir barang-barang usang, berlebih, rusak berat dan slow moving untuk dilakukan lelang penghapusan. (Umum)