Berita

Untuk ketiga kalinya dalam dua tahun terakhir, hasil penelitian dosen Prodi Manajemen Dakwah (MD), Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya diterbitkan oleh Routledge. Routledge, bagian dari Taylor and Francis Group, merupakan penerbit internasional yang terkenal di bidang ilmu sosial dan humaniora. Reputasinya sebagai penerbit raksasa multinasional membuatnya menjadi pilihan utama bagi akademisi untuk mempublikasikan hasil riset mereka di level global.

Pada tahun 2023, artikel kolaborasi dengan kampus di Belanda bertemakan paradox of transcendental rewards terbit di jurnal internasional. Tahun ini, dua artikel tambahan juga diterbitkan oleh Routledge di jurnal bereputasi yang berbeda. Ketua Prodi MD, Ahmad Khairul Hakim, M.Si, mengatakan, “Ini merupakan ikhtiar kami untuk mengintervensi program rektor terkait internasionalisasi prodi. Publikasi di jurnal internasional yang bekerja sama dengan penerbit besar adalah cara efektif untuk mengenalkan nama prodi. Nama prodi biasanya akan tercantum dalam publikasi jurnal. Karena itu, kami selalu mendorong dosen-dosen kami untuk bertarung menawarkan ide-idenya di kancah global.”

Dua artikel terbaru Prodi MD diterbitkan di Journal of Human Service Organizations: Management, Leadership & Governance dan Journal of Contemporary Religion. Keduanya diterbitkan oleh Routledge serta terindeks Scopus (Q1/Q2) dan Web of Science. Artikel pertama berjudul Embracing duality: Exploring the synergy of traditional and religious HRM practices to enhance volunteer retention in faith-based organizations.” Riset kualitatif ini berada di persimpangan disiplin ilmu manajemen SDM dan studi agama. Temuannya menghadirkan model unik dualitas manajemen SDM tradisional (sekuler) dan manajemen SDM relijius dalam organisasi non-profit. Sumber datanya berasal dari setting lokasi di Surabaya; praktik lokal yang diangkat menjadi studi internasional. Penulis artikel, Faletehan, Ph.D, menjelaskan bahwa ide riset ini lahir beriringan dengan pengembangan konsep integrasi keilmuan yang dimiliki UIN Sunan Ampel. Tradisi keagamaan sebenarnya bisa berjalan berbarengan dan bersinergi dengan tradisi keilmuan sekuler yang sudah pakem. Hanya saja perlu usaha ekstra untuk menjelaskan ini ke publik. “Berbicara tentang konsep integrasi keilmuan (Islam dan sekuler) di hadapan orang Barat yang non-relijius tentu lebih menantang daripada mendiskusikannya dengan sesama muslim. Orang muslim cenderung afirmatif dengan adanya integrasi keilmuan karena ada nuansa kebanggaan atas ajaran agamanya,” lanjutnya.

Artikel kedua, “Religious mechanisms on individual volunteerism”, meneliti motif dan mekanisme relijius yang mendasari alasan seseorang untuk menjadi relawan di organisasi nonprofit. Saat ini artikel sudah berstatus ‘accepted’” dan masih dalam antrian proses produksi di Journal of Contemporary Religion. Artikel ini menjadi bagian yang kuat dalam pengayaan kurikulum prodi. Sekretaris Prodi MD, Yunita Ardilla, M.MT, mengkonfirmasi, “Salah satu fokus kurikulum prodi kami adalah mengembangkan model manajemen yang khas untuk organisasi Islam nirlaba. Manajemen relawan adalah salah satu bagian dari matakuliah intinya. Tentu kami senang dengan adanya artikel ini. Selain bisa mempromosikan eksistensi prodi di luar negeri, artikelnya juga bisa digunakan untuk bahan perkuliahan di kelas. Mahasiswa akan terlatih membaca jurnal internasional dan terpacu untuk latihan menulis karena terinspirasi dengan artikel tulisan dosennya sendiri.”

Prodi MD berharap publikasi riset semacam ini bisa konsisten dilanjutkan di masa depan, dengan fokus pada jurnal bereputasi internasional yang berbasis di luar negeri. Jurnal terindeks Scopus di Indonesia memang semakin banyak bermunculan. Fenomena ini berdampak positif untuk prestasi perguruan tinggi dan ekosistem akademik. Namun di sisi lain, hal ini biasanya melemahkan minat dosen-dosen untuk mencoba publikasi di luar negeri karena merasakan semakin banyaknya pilihan outlet di dalam negeri.