Sidoarjo — (25/06/2024) Membuka kacamata baru dalam The 2nd International Conference on Halal Food and Health Nutrition (ICHAFOHN) 2024 yang kembali diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (FPK UINSA) secara paralel di GreenSA Inn UINSA dan via zoom meeting pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
FPK hadirkan berbagai narasumber ahli sekaligus memberikan kesempatan kepada para civitas akademika yang hadir untuk menelaah lebih dalam terkait pengolahan makanan dalam koridor halalan toyyiban yang mana sesuai dengan tema ICHAFOHN kali ini “Global Challenges in Food Safety: Finding Alignment between Halal Requirements and International”.
Salah satu narasumber ahli yakni Dosen Gizi FPK UINSA, Dr. Ria Qadariah Arief, S.KM., M. Kes., bersanding dengan narasumber ahli lainnya yakni Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS., selaku Guru Besar dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor dan Prof. Dr. Sucipto, STP., MP., IPU., selaku Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Mutu dan Halal dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, berkesempatan untuk menyampaikan materi yang dibawakannya yakni Understanding Today’s Halal Food Issues: The Halal Perspective on Umami.
“Saya mendapat insight baru tentang pangan halal. Ruang risetnya sangat banyak khususnya di Indonesia, apalagi ya. Kita masih punya banyak Pekerjaan Rumah (PR) tentang pangan halal. Selain itu, ahli khusus tentang pangan halal masih sangat jarang di Indonesia. Jadi pangsa pasarnya benar-benar besar untuk digali lagi novelty-nya,” kesannya setelah menyampaikan materi pada hari ini.
Wanita yang juga merupakan dosen prodi gizi tersebut menyampaikan harapannya agar dalam kesempatan mendatang FPK dapat menghadirkan narasumber ahli lainnya seperti Prof. Irwandi Jaswir, M.Sc., Ph.D., seorang ahli di bidang halal food yang medapat award dari kerajaan Arab Saudi yakni King Faisal International Prize 2018 dalam kategori Service to Islam.
“Bijak dan pintar-pintar lah memilih makanan, khususnya makanan hasil olahan. Perbanyak literasi tetang gizi untuk mendapatkan banyak pengetahuan tentang pemilihan makanan yang baik dan kalau bisa lebih baik memilih makanan yang asli (real food). Jenis makanan seperti ini lebih menjamin kualitas dan kandungannya,” ungkap Ria sebagai pesan untuk pembaca.
Diskusi dan pertukaran ilmu pada ICHAFOHN tidak hanya berhenti di acara ini saja, tetapi harus terus berlanjut dalam bentuk kolaborasi riset, publikasi ilmiah, dan aplikasi praktis yang dapat meningkatkan standar kehalalan pangan di Indonesia dan internasional.
Writer: Cahaya Kamila Ashari
Editor: Najwa Laska Halqi, M. Ata Zaidan Taufiqi