Dalam upaya untuk berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan, Carelia Pradita Putri Hariyanti, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya (FISIP UINSA), baru-baru ini berpartisipasi dalam sebuah kegiatan bertajuk Villager Expedition vol. 3. Program yang bertemakan “Tilas Luhur Bumi Dewata” ini bertujuan untuk melibatkan para sukarelawan, khususnya dari kalangan pemuda-pemudi, dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata, kesehatan, dan pendidikan di Desa Trunyan, Bali.
Carelia, yang terpilih untuk opsi pendaftaran yang didanai penuh oleh penyelenggara, bergabung dengan divisi pariwisata dengan misi mendokumentasikan masyarakat adat dan mempromosikan pariwisata di Desa Trunyan. Melalui video dokumenter dan media online, ia ditugaskan dalam divisi tersebut untuk menampilkan tradisi unik dan warisan budaya suku Bali Aga, penduduk pertama di Bali yang tinggal di Desa Trunyan.
Kegiatan Villager Expedition vol. 3 dilaksanakan pada tanggal 15 hingga 24 Januari 2024, dan merupakan bagian dari rangkaian program yang bertujuan untuk mendorong keterlibatan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Edisi sebelumnya diadakan di Dusun Adat Limbungan, Lombok Timur, dan Desa Koja Doi, Sikka, dengan fokus pada tema-tema yang berkaitan dengan adat istiadat dan warisan budaya lokal.
Desa Trunyan, yang terletak di tepi Danau Batur di dalam kawah Gunung Batur Purba, menawarkan metode penguburan unik yang dipraktikkan oleh suku Bali Aga. Alih-alih dikubur atau dikremasi, mayat ditempatkan di bawah pohon Taru Menyan di lokasi yang dikenal sebagai Sema Wayah, sehingga secara unik menciptakan lingkungan yang bebas dari bau mayat yang membusuk.
Peran Carelia di divisi Pariwisata tidak hanya mendokumentasikan masyarakat, tetapi juga terlibat dalam upaya sosialisasi pembangunan berkelanjutan dan praktik pariwisata. Desa Trunyan, dengan warisan budayanya yang kaya, menjadi bukti komitmen suku Bali Aga untuk melestarikan tradisi leluhur dalam menghadapi tantangan modern. Perjalanan Carelia mencerminkan dedikasi mahasiswa FISIP UINSA terhadap keterlibatan masyarakat yang bermakna dalam pelestarian lingkungan dan budaya. (WD)