Pada tanggal 29 Januari 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi secara resmi meluncurkan UKBI Adaptif Merdeka, sebuah instrumen uji yang dirancang untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia seseorang. UKBI Adaptif Merdeka menghadirkan desain uji yang disesuaikan dengan estimasi kemampuan peserta uji, dan dapat dilaksanakan secara daring, mandiri, dan di mana saja.
Untuk mendukung kesuksesan program ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi UKBI Adaptif bagi pemangku kepentingan di Kota Surabaya. Kegiatan ini akan berlangsung pada hari Selasa, tanggal 30 April 2024, pukul 08.00 WIB di Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Jalan Gebang Putih No. 10, Sukolilo, Surabaya.
Dalam pembukaan acara, Dekan fakultas Adab dan Humaniora, Prof. Dr. H. Mohammad Kurjum, M.Ag, diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan pembukaan. Dalam sambutannya Dekan juga sekaligus sosialisasi dan memperkenalkan prodi-prodi di Fakultas Adab dan Humaniora dihadapan para undangan yang merupakan pemangku jabatan atau utusan atau wakil dari kampus dan Sekolah-sekolah.
Dalam kesempatan yang sama Kaprodi Sastra indonesian, Haris Shofiyuddin, M.Fil.I, yang juga hadir dalam undangan tersebut, sekaligus untuk mengikuti proses simulasi UKBI. UKBI penting mengingat salah satu kompetensi Prodi Sastra Indonesia adalah kemampuan dan kemahiran dalam berbahasa indonesia yang direpresentasikan dalam mata kuliah kemahiran. Mata kuliah tersebut sekaligus menjadi salah satu penunjang salah satu profil prodi sastra indonseia yang pengejaran BIPA (bahasa Indonesia bagi penutur asing).
Kegiatan ini juga sebagai implementasi dari kerja sama antara UINSA dan Balai Bahasa Jawa timur. adapun tidak lanjut dari kegiatan ini adalah komunikasi lebih lanjut terkait dengan pelaksanaan UKBI yang diharapkan bisa diselenggarakan oleh Fakultas Adab dan Humaniora. UKBI bisa digunakan untuk mengetahui kemahiran berbahasa dan skornya, seleksi penerimaan mahasiswa baru, seleksi profesi terntentu dalam PPPK, Prasayrat beasiswa kemendikbud, tes pendamping kelulusan jenjang sarjana dan pasca sarjana, Profersi tertentu dalam jabatan fungsional penerjemah dan widyabasa, dan Bagi penutur asing dapat dimanfaatkan untuk melengkapi dokumen kerja atau dokumen imigrasi.
Kegiatan ini mencerminkan kolaborasi yang kuat antara UINSA dan Balai Bahasa Jawa Timur. Langkah selanjutnya adalah mendiskusikan implementasi UKBI dalam berbagai konteks, termasuk seleksi penerimaan mahasiswa baru, ujian profesi, serta penerapan dalam konteks internasional seperti BIPA (bahasa Indonesia bagi penutur asing).
Dengan UKBI Adaptif Merdeka, langkah baru telah diambil dalam memahami dan mengukur kemahiran berbahasa, yang memiliki dampak besar dalam pendidikan, seleksi, dan profesi.