Setelah melalui masa perkuliahan selama 4 tahun dan telah menyelesaikan tugas akhir, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Ampel Surabaya siap menyandang gelas sarjana. Sebagai tanda kelulusan resmi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi mengadakan acara yudisium semester genap tahun akademik 2021/2022. Momentum bersejarah ini berlangsung pada hari Rabu, 23 November 2022 yang bertempat di Aula FDK yang diikuti oleh 125 mahasiswa calon wisudawan dan wisudawati dari program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan Konseling Islam (BKI), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Manajemen Dakwah (MD), dan Ilmu Komunikasi (ILKOM). Pada kesempatan tersebut, hadir pula wali mahasiswa yang mendapatkan predikat mahasiswa terbaik.
Acara dibuka oleh Dekan FDK UINSA, Dr. Moch. Choirul Arif, S.Ag., M.Fil.I, yang dilanjutkan dengan pembacaan laporan yudisium yang disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Moh. Ansori, S.Ag., M.Fil.I. Pada kesempatan tersebut, dengan penuh bangga Dekan FDK UINSA Dr. Moch. Choirul Arif, S.Ag., M.Fil.I. menyampaikan harapan untuk para mahasiswa agar menjadi sarjana yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, negara, dan terkhusus agama Islam. Dekan FDK UINSa berharap, para calon wisudawan dapat berkontribusi di masyarakat dengan keterampilan, kemampuan, dan ilmu yang sudah dimiliki serta selalu menjaga nama baik keluarga, almamater, dan diri sendiri.
“Satu hal yang terpenting ketika memasuki dunia masyarakat dan dunia pekerjaan yaitu kepercayaan, jangan pernah meremehkan kepercayaan orang lain terhadap kita dan jangan lupa pada orang tua serta jaga marwah almamater,” kata dosen Prodi Ilmu Komunikasi tersebut.
Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemberian ijazah oleh Dekan beserta ketua dan sekretaris masing-masing program studi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada para mahasiswa terbaik.
Pada Yudisium ke-101, yudisium terbaik pertama dari program studi KPI diraih oleh Moch. Anshori S.Sos, Erika Dwi Wulandari S.Sos sebagai terbaik kedua; dan Miftahul Huda S.Sos sebagai terbaik ketiga. Selanjutnya dari program studi BKI, M. Zulhan Abdullah Putra S.Sos berhasil mendapatkan predikat terbaik pertama; disusul oleh Anji Yuliana Dewi S.Sos dan Khurotu Ainin Arrifka S.Sos sebagai terbaik kedua dan ketiga. Adapun terbaik pertama program studi PMI didapatkan oleh Afinah Rahmah Haniati S.Sos, Lailatul Khabibah dan Setya Wahyuningsih S.Sos yang masing-masing meraih perdikat terbaik kedua dan ketiga.
Yudisium terbaik dari program studi MD diraih oleh Masitoh Amalia Rizky S.Sos sebagai terbaik pertama; Rima Oktavia Rahayu sebagai terbaik kedua; dan Aliyah Tsabita Imanah sebagai terbaik ketiga. Dari program studi Ilkom, predikat terbaik pertama diraih oleh Wardah Hikmatul Mardiyah S.I.Kom, predikat terbaik kedua diraih oleh Fikih Dwi Faturrahman S.I.Kom dan terbaik ketiga diraih oleh Dwi Silviana Putri S.I.Kom.
Dari para calon wisudawan terbaik, terpilih Moch. Anshori S.Sos. dari prodi KPI sebagai calon wisudawan terbaik fakultas dengan IPK 3,86. Moch. Anshori S.Sos. yang menjadi peraih yudisium terbaik fakultas dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada peserta yudisium karena telah berhasil menyelesaikan dan menutup lembar dunia perkuliahan dan selamat membuka lembaran dunia yang baru.
“Saudara-saudari sadari bahwa hari-hari yang akan datang adalah kesempatan kita untuk berkontribusi, beraksi dengan beragam profesi. Tentu aka nada langkah yang tertatih maka lekaslah beradaptasi bahkan pun ketika kalian terjauh maka akan ada ruang untuk berkoreksi. Sebagai alumni pikiran harus teredukasi hingga kelak kita yang memimpin generasi, harumkan bangsa dengan prestasi, bangkitkan umat dengan ridho Ilahi,” imbuhnya di akhir sambutan.
Acara dilanjutkan dengan orasi motivasi yang disampaikan oleh Dr. Hj. Sri Astutik, M.Si, dosen prodi BKI. Dalam orasinya, beliau menyampaikan bahwa sebagai sarjana dakwah dan komunikasi harus bisa memanfaatkan media-media komunikasi untuk berdakwah, utamanya memanfaatkan media komunikasi tersebut sebagai sarana dakwah untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
“Sebagai sarjana dakwah dan komunikasi, manfaatkan sebaik mungkin media-media komunikasi untuk berdakwah, jangan sampai media itu dimanfaatkan dengan misi-misi yang bersifat merusak umat dan merenggangkan ukhuwah Islamiyah,” pesan Dr. Hj. Sri Astutik, M.Si kepada para wisudawan dan wisudawati. (Izam Lisa)