Berita

Surabaya, 25 Juli 2024 – Suasana khidmat dan penuh kebanggaan menyelimuti auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Kamis (25/7/2024). Dalam Yudisium ke-32 yang digelar oleh FISIP UINSA hari ini, 150 mahasiswa yang yang dikukuhkan lulus kini siap melangkah ke jenjang berikutnya dalam hidup mereka. Dari total 150 mahasiswa, rinciannya terdiri dari 67 mahasiswa Hubungan Internasional (HI), 47 mahasiswa Ilmu Politik (IP), dan 36 mahasiswa Sosiologi.

Prof. Dr. H. Abd. Chalik, M.Ag., Dekan FISIP UINSA, dalam sambutannya menyatakan, “Yudisium ke-32 ini merupakan bukti nyata komitmen FISIP UINSA dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global. 150 mahasiswa yang dinyatakan lulus hari ini adalah agen perubahan yang akan membawa nama baik UINSA di kancah nasional maupun internasional.”

Ahmad Nashrulloh dari Program Studi HI mencuri perhatian dengan meraih predikat wisudawan terbaik se-fakultas. Dengan IPK 3,82, Nashrulloh membuktikan diri sebagai mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga aktif dalam kegiatan internasional. Ia tercatat sebagai awardee MOSMA (MORA Overseas Student Mobility Awards) ke College of Pennsylvania, menunjukkan potensinya dalam kancah global.

Setiap program studi juga memiliki lulusan terbaiknya masing-masing. Untuk Program Studi HI, selain Nashrulloh, ada Velinda Alfianingsih (IPK 3,82) dan Apsari Shafa Sabati (IPK 3,81). Program Studi IP menobatkan Gieska Yolanda Santoso (IPK 3,75), Fikri Aditya Januar Dianto (IPK 3,73), dan Fachrul Adam (IPK 3,72) sebagai lulusan terbaik. Sementara itu, Program Studi Sosiologi membanggakan Nur Rohmah Amalia (IPK 3,78), Saconda Troza Noge (IPK 3,76), dan Ahmad Dendy Hanafianto (IPK 3,75) sebagai lulusan terbaiknya.

Muhammad Syahril Jumhur, yang dipercaya mewakili mahasiswa dalam menyampaikan kesan dan pesan, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya. “Kuliah di UINSA, khususnya di FISIP, telah membuka mata kami terhadap luasnya dunia. Fasilitas yang mendukung, program-program internasional seperti student mobility, serta dorongan untuk selalu kritis terhadap isu-isu sosial politik terkini, telah mempersiapkan kami menghadapi dunia nyata,” tuturnya dengan penuh semangat.

Jumhur juga menekankan pentingnya organisasi kemahasiswaan dalam mengasah soft skills mahasiswa. “Melalui berbagai kegiatan organisasi, kami belajar leadership, manajemen, dan kerja tim. Ini adalah bekal yang tak ternilai untuk karir kami ke depan,” tambahnya.

Dr. Iva Yulianti Umdatul Izzah, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Bidang Akademik, dalam wawancara eksklusif menyatakan, “Pencapaian luar biasa para mahasiswa ini tidak lepas dari kurikulum yang kami rancang untuk menjawab kebutuhan zaman. Kami terus melakukan pembaruan agar lulusan FISIP UINSA selalu relevan dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat.”

Sementara itu, Dr. Moh. Ilyas Rolis, S. Ag., M.Si., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, menekankan pentingnya pengembangan soft skills. “Selain prestasi akademik, kami juga mendorong mahasiswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini terbukti efektif dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya pintar secara teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja,” jelas beliau.

Yudisium ke-32 ini juga dihadiri oleh Moh. Fathoni Hakim, M.Si., Ketua Jurusan, yang mengungkapkan optimismenya terhadap masa depan para lulusan. “Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan di FISIP UINSA, saya yakin mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” ujar beliau.

Acara yudisium ditutup dengan doa bersama yang penuh harapan agar para lulusan dapat mengamalkan ilmu mereka dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Dengan berakhirnya Yudisium ke-32 ini, FISIP UINSA kembali mengirimkan generasi terbaiknya untuk berkiprah di masyarakat, siap menghadapi tantangan dan peluang di era global. (WD)