Surabaya – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) telah menyelenggarakan sebuah talk show yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada Selasa, 1 Oktober 2024. Dimulai sejak 27 September lalu, rangkaian kegiatan yang berlangsung di fakultas ini tidak hanya mencakup diskusi interaktif, tetapi juga pameran yang menampilkan beragam foto dan kampanye terkait pemilihan umum (pemilu), dalam rangka menyongsong Pilkada serentak pada 27 November mendatang.
Talk show pagi itu dibuka dengan sambutan dari Dekan FISIP UINSA, Prof. Dr. H. Abd. Chalik, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat, terutama generasi muda, dalam Pilkada 2024. “Jawa Timur adalah kawasan strategis dalam konstelasi politik nasional,” tegas beliau. Dengan jumlah pemilih terbesar kedua di Indonesia, wilayah ini menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan peta politik nasional. Karenanya, Prof. Chalik juga menekankan perlunya edukasi politik yang mendalam untuk mendorong pemilih agar menggunakan hak suaranya secara cerdas dan bertanggung jawab.
Komisioner KPU Jawa Timur, Miftahur Rozaq, M.Pdi., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihak KPU terus berkomitmen memastikan logistik dan persiapan teknis Pilkada berjalan dengan lancar. Dia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara KPU dan institusi pendidikan seperti FISIP UINSA untuk menciptakan ruang diskusi yang produktif guna meningkatkan kesadaran politik masyarakat, khususnya kalangan muda.
Talk show ini menghadirkan Dr. Syaeful Bahar, M.Si., sebagai pemateri, dengan Masitah Effendi, M.Sosio., sebagai moderator. Dalam paparannya, Dr. Bahar menyoroti peran penting pemilih muda dalam lanskap politik modern. “Generasi muda saat ini lebih rasional dan kritis dibanding pemilih yang lebih tua, terutama dengan akses mudah terhadap informasi melalui perangkat digital,” jelas beliau. Pemilih muda yang memiliki keterikatan kuat dengan teknologi, bisa memanfaatkan platform digital untuk menyaring informasi dan mencermati kampanye kandidat kepala daerah. Namun, beliau juga memperingatkan akan adanya ancaman penyebaran hoaks yang dapat memengaruhi keputusan mereka, terutama di era post truth ini.
Kegiatan talk show ini adalah bagian dari pameran yang berlangsung sejak 27 September lalu. Pameran tersebut menampilkan beberapa tema utama yang relevan dengan persiapan Pilkada 2024. Tema pertama menyoroti sejarah KPU, termasuk tugas dan wewenangnya dalam menyelenggarakan pemilu di Indonesia. Ada juga sejarah pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur selama tiga periode terakhir, yang memberikan gambaran jelas tentang dinamika politik di tingkat provinsi.
Selain itu, pameran ini juga mengangkat tema khusus tentang pemilih muda, menekankan pentingnya edukasi politik bagi kelompok usia ini yang menjadi salah satu elemen paling dinamis dalam demokrasi modern. Pengunjung pameran juga dapat menikmati foto-foto kegiatan kolaborasi antara KPU dan FISIP UINSA di koridor menuju FISIP, yang menggambarkan semangat sinergi antara kedua lembaga dalam mengedukasi dan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pemilu.
Kerja sama antara FISIP UINSA dan KPU ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret untuk mendorong kesadaran politik yang lebih luas di kalangan masyarakat, terutama menjelang Pilkada serentak 2024. Dengan peran strategis Jawa Timur dalam peta politik nasional, kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk pengabdian institusi pendidikan terhadap masyarakat, tetapi juga wujud dukungan terhadap terciptanya demokrasi yang lebih inklusif dan berkualitas. (WD)