Berita

UINSA Newsroom, Senin (28/11/2022); Bertempat di Harris Hotel & Conventions Malang, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar ‘Focused Group Discussion: Evaluasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru: SPAN-UM PTKIN, SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri Tahun 2022.’ Kegiatan ini diagendakan selama tiga hari, Senin-Rabu, 28-30 November 2022.

Dr. H. Mamat Salamet Burhanudin, M.Ag., Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AAKK) selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini mengundang unsur pimpinan universitas seperti Ketua dan Sekretaris Senat, Rektor beserta Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan, Ketua Lembaga/SPI, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Ketua Gugus Kendali Mutu, Koordinator pada Biro AAKK dan AUPK, Kaprodi Program Sarjana dan Pascasarjana, Sub Koordinator akademik dan Kemahasiswaan/Operator Fakultas/Pascasarjana, Koordinator, Sub Koordinator dan JFU Bagian akademik Biro AAKK, Tim Perumus dan Teknis, serta panitia dari berbagai unsur unit kerja.

UINSA Surabaya, sebagai salah satu PTKIN di Indonesia memiliki enam jalur seleksi. Empat diantaranya merupakan jalur seleksi nasional yakni SPAN-PTKIN, UM-PTKIN, SNMPTN, dan SBMPTN. Disusul jalur seleksi Mandiri dibagi dalam dua jalur, Mandiri Reguler dan Mandiri Prestasi. “SPAN-UM PTKIN kita sudah laksanakan hampir 6 tahun sejak 2016. Kayaknya kalau sudah 6 tahun perlu kita evaluasi tingkat keberhasilan sistem penerimaan mahasiswa baru secara nasional dan mandiri,” ujar Dr. Mamat.

Pada FGD kali ini, Kabiro menjelaskan, bahwa kegiatan ini berupaya mencermati secara komprehensif semua perjalanan sistem penerimaan UINSA Surabaya. Baik dari sisi progress yang efektif, keberhasilan output, dan dampaknya. Dalam kegiatan yang mengusung tema, ‘UIN Sunan Ampel Surabaya as an Islamic Sociopreneur University: Proyeksi Peminat Tahun 2023 berbasis Evaluasi 6 Jalur Seleksi Calon Mahasiswa,’ ini Kabiro berharap, hal-hal yang nantinya terumuskan dari hasil evaluasi dapat menjadi masukan bagi panitia nasional untuk penyempurnaan sistem seleksi nasional mendatang. “Harapan kita kedepan, melalui acara ini kita mendapatkan kualitas input calon mahasiswa yang kompeten, unggul, dan berdaya saing,” imbuh Dr. Mamad.

Waki Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag., dalam sambutannya menjelaskan, bahwa yang terpenting dari kegiatan evaluasi ini adalah bagaimana memonitor mahasiswa baru setidaknya di tahun pertama kuliah. Tiga hal yang menjadi perhatian Warek AK antara lain ketercapaian IPK mahasiswa, Kelulusan Tepat Waktu (KTW), serta kemampuan menyelesaikan studi tidak Drop Out. “Kalau DO ini berkepanjangan, bertambah jumlahnya akan mengganggu status akreditasi prodi kita. Karenanya dalam forum ini, saya kira, kita semua menjadi penting bagaimana memonitor agar para mahasiswa itu lulus tepat waktu bahkan tidak sampai DO,” terang Prof. Ali.

Sambutan dalam opening ceremony dilanjutkan dengan refleksi SPMB dari Rektor UINSA Surabaya. Dalam kesempatan ini Rektor secara khusus memaparkan berbagai peluang dan tantangan serta modalitas dasar yang dimiliki UINSA Surabaya dalam rangka mengawal kehendak besar UINSA sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam negeri pertama yang masuk 10 besar universitas Islam terbaik di Asia. (Nur-Alf/Humas)