Yogyakarta — (12/01/2024) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi tempat pertemuan para pengampu mata kuliah psikologi positif se-Indonesia dalam Fourth Round Table Meeting (4th RTM) yang diselenggarakan pada Jumat, 12-13 Januari 2024. Agenda ini menjadi kesempatan para pengampu mata kuliah psikologi dalam berbagi kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran psikologi positif di kampus.
Kaprodi Psikologi, Lufiana Harnany Utami, S.Pd, M.Si dan Soffy Balgies, M.Psi, Psikolog menjadi perwakilan dosen Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (FPK UINSA) yang menghadiri agenda tersebut.
Ketua Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (AP2i), Dr. Nur Laila Effendy, M.Si dalam seminarnya mengajak semua dosen untuk merenung kembali visi AP2i yaitu memberikan kontribusi dan berdampak positif pada perkembangan akademik di bidang Psikologi Positif dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia berbasis lokal dan berwawasan global.
Agenda Round Table Meeting kali ini berfokus pada pembuatan road map penelitian yang akan menjadi “burning heart” para pengampu psikologi positif dalam melakukan penelitian.
Wanita yang menjabat sebagai Ketua AP2i tersebut juga menjelaskan adanya empat gelombang perkembangan psikologi positif yang terjadi di dunia.
Ia melanjutkan bahwa pada gelombang tiga saat ini berfokus pada cross-cultural positive psychology, positive social psychology, dan system/network approaches. Tidak hanya itu, perluasan epistemologi pada metodologi kualitatif, big data, dan interdisipliner dengan berbagai bidang keilmuan juga menjadi tren pada gelombang ketiga ini.
Agenda Round Table Meeting kali ini juga menghadirkan Prof. Dra. Kwartarini, W. Y., M.Med.Sc., Ph.D. Dalam seminarnya ia memberikan motivasi kepada para peserta untuk memiliki dan mempertahankan “burning heart” sebagai peneliti. Beliau melanjutkan bahwa hal itu bisa didapat dalam kehidupan peneliti dan pentingnya bonding untuk mempertahankan semangat kolaboratif dalam penelitian.
Wanita yang juga merupakan guru besar psikologi klinis dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut juga mengingatkan pentingnya menjadi contoh bagi mahasiswa sebagai peneliti yang tidak hanya berbicara, tetapi juga melakukan riset.
Harapan besar disampaikan kepada semua peserta agar dapat membantu menyiapkan Indonesia Emas tahun 2045 dengan memberikan kontribusi melalui ilmu psikologi positif. Semangat untuk membawa perubahan positif melalui ilmu psikologi positif tampak begitu kuat, memastikan bahwa kehadiran mereka dalam dunia akademis tidak hanya memberikan dampak di tingkat akademis tetapi juga di masyarakat secara keseluruhan.
Writer: M. Ata Zaidan Taufiqi