
Program kegiatan gizi di MI Badrussalam Surabaya dilaksanakan pada Senin, 17 Februari 2025 dan sudah berlangsung sejak tahun 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan peserta didik serta meningkatkan kesadaran peserta didik MI Badrussalam akan pentingnya menjaga kebersihan diri, kebugaran tubuh, serta pola makan bergizi seimbang sejak usia dini. Kegiatan gizi termasuk program kerja UKS yang mendapatkan anggaran dari uang kegiatan gizi. Sebelumnya, kegiatan gizi dilaksanakan setiap sebulan sekali, namun saat ini dilaksanakan setiap 2 bulan sekali karena terlalu banyak anggaran yang dikeluarkan. Program ini mencakup beberapa rangkaian kegiatan, di antaranya adalah cek kesehatan dengan mengukur tinggi badan, berat badan, periksa telinga, mata, gigi, dan cek tensi, serta dilengkapi dengan kegiatan senam pagi bersama, bersih-bersih lingkungan madrasah, serta sarapan dengan makanan bergizi dan seimbang. Setelah pandemi, madrasah tidak melaksanakan kegiatan cek kesehatan dikarenakan kurangnya anggaran. Akan tetapi madrasah bekerja sama dengan pihak puskesmas untuk mengecek kesehatan peserta didik setiap 3 bulan sekali.
Kegiatan gizi diawali dengan senam pagi yang diikuti oleh peserta didik, guru, dan juga mahasiswa MBKM FTK UINSA. Senam pagi menjadi salah satu kegiatan rutin yang diadakan setiap kegiatan gizi. Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 WIB, yang diawali dengan pemanasan ringan yang dipandu oleh guru olahraga. Setelah itu, peserta didik melakukan serangkaian gerakan senam yang telah disiapkan seperti stretching, jumping jack, dan gerakan lainnya yang dirancang untuk meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh. Dengan melibatkan gerakan yang menyenangkan dan energik, peserta didik diajak untuk bergerak aktif, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi peserta didik selama proses belajar di kelas.

Setelah kegiatan senam, peserta didik diarahkan untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan madrasah. Dengan pembagian tugas per kelas, peserta didik membersihkan area dalam kelas, halaman sekolah, taman, serta fasilitas umum lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan lingkungan belajar. Mahasiswa MBKM FTK UINSA juga ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih dengan membantu peserta didik membersihkan kelas dan juga membersihkan aula yang ditempati oleh mahasiswa MBKM FK UINSA. Selain manfaat kebersihan, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar bekerja sama dan berkolaborasi. Mereka belajar untuk saling membantu dan berbagi tanggung jawab. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan


Kegiatan terakhir ditutup dengan program gizi seimbang yaitu sarapan sehat. Sarapan sehat memberikan energi untuk memulai hari, membantu konsentrasi belajar, serta menjaga daya tahan tubuh peserta didik. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan guyup dari guru, peserta didik, perwakilam wali murid, dan juga mahasiswa MBKM. Menu dari gizi seimbang telah disediakan oleh wali murid yang bergilir setiap kelas perjenjangnya. Mahasiswa MBKM FTK UINSA ikut serta dalam menyiapkan sarapan pagi. Adapun menu dari gizi seimbang yaitu sayur sop dan buah-buahan, yang mengandung karbohidrat, protein, serat, dan vitamin. Kegitan ini juga dilengkapi dengan simulsi mencuci tangan sebelum makan, sebagai bagian dari kebiasaan hidup bersih yang mendukung kesehatan tubuh. Sarapan pagi dilaksanakan di lapangan dengan didampingi oleh guru dan mahasiswa MBKM. Menu yang disediakan sangat cocok bagi peserta didik, sehingga para peserta didik antusias dengan menambah porsi makannya.
Program gizi ini menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan masyarakat mampu menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Dengan adanya kegiatan gizi, pihak madrasah berharap dapat menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini kepada peserta didik. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik, akan tetapi juga bermanfaat bagi guru dan orangtua. Diharapkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari rutinitas harian mereka di rumah.