Berita

UINSA Newsroom, Jumat (02/05/2025); Dr. Drs. Ismail Cawidu, M.Si., yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media, atau Hubungan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya Manusia hadir di UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Rabu, 30 April 2025. Kehadiran Koordinator Staf Khusus Menteri Agama RI ini dalam rangka dialog bersama dengan tema, ‘Pengembangan Strategi Komunikasi Kebijakan Publik.’ Kegiatan digelar di Ruang Rapat lt. 9 Tower Teungku Ismail Yakub Kampus A. Yani UINSA Surabaya.

Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam sambutan menyampaikan, bahwa kegiatan ini penting menjadi perhatian khususnya bagi tim manajemen dalam kaitannya untuk menjalankan tugas sebagai pejabat negara. Rektor menjelaskan, bahwa hadirnya UINSA tidak lepas dari peran para kyai dalam pengembangan kelembagaannya. Bagaimana gagasan para kyai membangun UINSA, telah menjadikan lingkungan sekitar kampus yang dulunya hanyalah bagian dari kota pinggiran, kini menjadi sentral dari Kota Surabaya itu sendiri.

“Kampus ini makin lama makin membanggakan. Banyak capaian-capaian yang diatas target lintas Kementerian. Karena itu, salah satu yang penting bagi kita semua adalah cara bagaimanakah mengkomunikasikan seluruh yang menjadi bagian dari kebijakan kita ini kepada masyarakat,” ujar Prof. Muzakki.

Karena sebagai pejabat publik, lanjut Rektor, yang saat ini diberikan amanah untuk mengembangkan UINSA penting untuk senantiasa berhati-hati dalam mengambil strategi komunikasi. “Hari ini kita akan belajar, dari orang yang sudah malang melintang di dua bidang bidang penting. Satu, komunikasi publik. Kedua, bagaimana melakukan kebijakan publik yang bisa dikonsumsi masyarakat,” imbuh Prof. Muzakki.

Staf Khusus Menteri Agama RI dalam paparannya menyampaikan berbagai strategi kebijakan di bidang komunikasi dan informasi yang diberlakukan di Indonesia. Dalam sebuah kesempatan, sebagaimana disampaikan Staf Khusus Menteri Agama, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa saat ini komunikasi pemerintahan memang belum baik dan penting untuk menjadi lebih komunikatif dan proaktif.

“Kalau komunikasi kita kurang baik, berpotensi menimbulkan masalah. Begitu pula sebaliknya, kalau komunikasi kita baik, masalah apapun yang ada pasti akan teratasi dengan baik,” ujar Dr. Ismail Cawidu.

Disampaikan Staf Khusus Menteri Agama, bahwa Pemerintah telah melahirkan berbagai kebijakan untuk mengatur bidang komunikasi dan informasi dalam pasal-pasal yang terus berkembang seiring waktu dan kebutuhan. Dalam kesempatan ini, Staf Khusus Menteri Agama juga mengingatkan pentingnya untuk bijak dalam bermedia sosial dengan tetap memegang teguh etika digital.

“Ada empat asas yang harus kita patuhi ketika menggunakan media digital. Pertama, asa kepastian hukum. Artinya, bahwa setiap perilaku kita di internet itu memiliki makna hukum,” terang Dr. Ismail Cawidu.

Kedua, asas kehati-hatian. Ketiga, asas manfaat. Keempat, asas etika baik. Termasuk, ada empat kecakapan yang harus dimiliki saat ini yakni digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture.

“Jadi strategi komunikasi kebijakan publik dijalankan berdasarkan kebijakan komunikasi di Indonesia. Pahami Undang-Undangnya. Karena kalau tidak, salah nanti. Khususnya yang terkait dengan keterbukaan informasi publik,” imbuh Dr. Ismail Cawidu. (Nur/Humas)

Redaktur: Nur Hayati
Desain Foto: Mualam/Cahaya
Highlight: Kamal