Telah dilaksanakan Review dan Redesign Kurikulum Prodi Pendidikan IPA pada Senin, 12 Februari 2024 di ruang Meeting FTK UINSA. Hadir dalam kegiatan tersebut Dekan FTK Prof. Dr. Muhammad Thohir, M.Pd., Wakil Dekan Bidang AUPK Prof. Dr. Jauharoti Alfin, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan MIPA, Dr. Siti Lailiyah, M.Si., Sekretaris Jurusan Pendidikan MIPA Dr. Aning Wida Yanti, M.Si., Ketua Prodi Pendidikan IPA, Maunah Setyawati, M.Si., Dosen-dosen Pendidikan IPA, Stake Holder yang diwakili oleh Guru IPA di sekolah/ madrasah mitra service learning Prodi serta Alumni yang telah bekerja di instansi.
Diawali dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al Qur’an, kegiatan dilanjutkan dengan arahan oleh Dekan dan Wakil Dekan. Dalam Sambutannya, Dekan menyampaikan bahwa kegiatan Review Kurikulum merupakan bagian penting dari siklus penjaminann mutu PPEPP. ‘Melalui kegiatan review, kita dapat menilai sejauh mana kurikulum saat ini relevan dengan kebutuhan mahasiswa, industri, dan masyarakat secara umum. Ini memungkinkan untuk penyesuaian atau perubahan yang diperlukan agar kurikulum tetap relevan dan responsif terhadap perkembangan zaman’, tegasnya.
Narasumber berkompeten yang dihadirkan yakni Dr. Munzil, S.Pd., M.Si. selaku ketua asosiasi Persatuan Pendidik IPA Indonesia (PPII). Dalam paparannya beliau menyampaikan pentingnya visi keilmuan dalam menjiwai seluruh proses yang ada dalam kurikulum. Visi ini hendaknya memenuhi unsur-unsur realistic; pengembangaan bidang ilmu sesuai KBK prodi; berwawasan masa depan; dan menunjukkan kekhasan prodi. Dr. Munzil, S.Pd., M.Si juga memberi gambaran penguatan distingsi pada Prodi Pendidikan IPA UINSA melalui pembelajaran IPA yang berparadigma Integrasi Twin Tower berdasarkan potensi religius yang dimiliki. Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) harus dapat diakomodir oleh kurikulum prodi tanpa merubah profil lulusan yang telah dirancang. Desain baru kurikulum prodi harus dibuat mendalam dan mencerminkan kekhasan prodi Pendidikan IPA.
Stakeholder yang diwakili oleh Guru IPA pada sekolah mitra service learning prodi memberikan apresiasi atas berlangsungnya kerjasama dalam bidang tri dharma pengabdian masyarakat oleh Prodi. Devi menyatakan bahwa produk dari service learning telah digunakan dalam pembelajaran di kelas dan menjadi inspirasi bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang inovatif. Di sisi lain, Devi memberikan saran bahwa muatan keislaman pada produk service learning perlu ditingkatkan mengingat sebagai Guru IPA di Madrasah harus menekankan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran.Terakhir, para alumni yang telah bekerja memberikan testimoni bagaimana pembelajaran di Prodi sangat membantu mereka membentuk kompetensi pendidik IPA. Beberapa saran dan masukan adalah terkait peningkatan porsi praktikum dalam pembelajaran, peningkatan kompetensi pedagogik, serta pembekalan kurikulum Merdeka.
Peserta kegiatan sangat antusias mengikuti sesi materi dan diskusi. Dengan berakhirnya kegiatan, diharapkan manfaat kegiatan dapat dirasakan oleh seluruh pihak serta tujuan status akreditasi Unggul Prodi Pendidikan IPA dapat tercapai (NI).