Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) terus mendorong penerapan pembelajaran berdampak (impactful learning) melalui integrasi kegiatan akademik dengan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu wujud nyata dari upaya tersebut adalah kegiatan integrasi praktikum dengan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di Pasar Kramat Pacet, Kabupaten Mojokerto dengan fokus pada pembangunan instalasi berbasis material bambu. Kegiatan ini dilaksanakan pada 28-30 Oktober 2025 melibatkan dosen dan mahasiswa dalam merancang serta membangun instalasi arsitektural yang memanfaatkan potensi material lokal bambu sebagai material utama. Prodi Arsitektur bekerjasama dengan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari dan CV Siluet Architecture Design sebagai mitra kegiatan. Melalui pendekatan design-build, mahasiswa tidak hanya mempelajari teori konstruksi dan material, tetapi juga menerapkannya secara langsung dalam konteks sosial dan lingkungan nyata.

Pasar Kramat Pacet dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki fungsi vital sebagai ruang ekonomi dan interaksi sosial masyarakat dan telah berkembang sebagai tujuan wisata. Melalui pembangunan instalasi berbasis bambu, kegiatan ini bertujuan memperindah kawasan pasar sekaligus meningkatkan kenyamanan dan nilai estetika ruang publik. Instalasi tersebut dirancang dengan prinsip keberlanjutan, efisiensi bahan, dan kesesuaian dengan karakter lokal lingkungan pasar. Dari narasumber, mahasiswa mendapatkan pemahaman nilai-nilai signifikan bambu melalui kemanfaatanya, karakternya dan keindahanya. Sejalan yang disampaikan Arsitek Sir Norman Foster bahwa “architecture is an expression of value”, mahasiwa diajarkan untuk memahami nilai keindahan dari setiap alam ciptan-Nya bahkan dari sebuah material sederhana yang disebut “bambu”. Melalui kreatifitas dan integritas dari material sederhana dapat memberikan nilai lebih dalam sebuah ruang.

Kegiatan ini merupakan bentuk konkret integrasi antara pembelajaran studio, praktikum, dan pengabdian masyarakat, sehingga mahasiswa dapat mengasah kemampuan teknis sekaligus empati sosial. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar bekerja sama dengan masyarakat, berkolaborasi, memahami konteks lokal, dan menerapkan desain yang fungsional serta ramah lingkungan. Ini adalah bentuk nyata pembelajaran yang berdampak dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pengelola pasar dan masyarakat sekitar. Mereka menilai instalasi bambu karya mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya berhasil menciptakan suasana yang lebih menarik dan nyaman, menyatu dengan fasilitas lainnya. Respon positif tersebut menunjukkan bahwa kegiatan akademik dapat memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas ruang publik sekaligus mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat lokal. Apresiasi dari mitra juga disampaikan kepada mahasiswa yang memiliki integritas, kolaborasi, kemauan belajar dan totalitas yang tinggi sehingga dapat menyelesaikan 4 objek instalasi dalam waktu dua hari.

Dengan kegiatan ini, Prodi Arsitektur UIN Sunan Ampel Surabaya menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembelajaran berbasis pengalaman dan kolaborasi, yang tidak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga berdampak sosial dan lingkungan. Lebih dari sekedar pembelajaran, hasil kegiatan juga meninggalkan jejak positif yang menjadi bagian keberkahan bagi setiap orang yang terlibat dalam setiap prosesnya.