Berita

UINSA Newsroom, Senin (14/10/2024); Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) tengah mengembangkan Model Triple Helix sebagai solusi inovatif untuk mempercepat pengembangan desa. Model ini merupakan kolaborasi antara pemerintah desa, perguruan tinggi, dan pelaku bisnis dari komunitas desa, yang bertujuan untuk mengoptimalkan penguatan kapasitas desa di berbagai bidang.

Selama ini, upaya pengembangan desa kerap menemui berbagai hambatan, terutama dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa. Kegiatan pengembangan yang difokuskan pada penguatan fisik sering kali tidak diimbangi dengan program penguatan non-fisik, seperti peningkatan layanan publik, pendidikan lintas topik, hingga kemandirian ekonomi. Melalui Model Triple Helix, UINSA berharap dapat memberikan solusi efektif, cepat, dan efisien bagi desa dalam berbagai sektor tersebut.

Sinergi Tiga Elemen: Pemerintah, Kampus, dan Komunitas Pengusaha Desa

UINSA memanfaatkan keberagaman dan kekayaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perguruan tinggi untuk mendukung desa. Kolaborasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan desa secara lebih luas, mulai dari edukasi hingga kemandirian ekonomi, dengan cara yang lebih murah atau bahkan gratis. Kehadiran kampus diharapkan mampu menjadi wadah penguatan pengetahuan yang melimpah bagi masyarakat desa.

Sebagai bentuk komitmen UINSA dalam mengembangkan model ini, Desa Orobulu, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, dipilih sebagai lokasi percontohan. Pemilihan Desa ini didasarkan karena alasan pengembangan dari KKN mahasiswa sebelumnya di desa ini sekaligus karena alasan jarak yang ideal sebagai desa mitra UINSA. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, ditemukan bahwa penguatan kapasitas SDM di desa tidak mendapatkan porsi perhatian yang cukup dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbang). Alokasi anggaran lebih sering diarahkan untuk penguatan fisik desa, sehingga aspek non-fisik terpinggirkan.

Melalui Model Triple Helix, kampus hadir sebagai mitra yang bukan hanya mendukung desa dalam penguatan SDM secara murah, tetapi juga memberikan akses ke sumber pengetahuan yang lebih luas. Di saat yang sama, komunitas bisnis desa diajak berperan aktif untuk memperkuat kapasitas ekonomi desa dan menjadi mitra strategis pemerintah desa.

Menurut Bapak Saiku, Kepala Desa Orobulu, “Kerjasama dengan UINSA telah membawa angin segar bagi desa kami. Tidak hanya dalam penguatan layanan publik, tetapi juga dalam aspek edukasi dan pemberdayaan ekonomi. Kami merasa terbantu sekali dengan kehadiran UINSA, karena solusi yang diberikan langsung menyentuh kebutuhan desa.” Ibu Nelis, Sekretaris Desa Orobulu, menambahkan, “Sinergi ini membuka kesempatan bagi kami untuk mengembangkan SDM di desa secara lebih efektif, yang sebelumnya terabaikan. Sementara itu, Bapak Amal Taufiq, dosen sekaligus pengabdi di Prodi Ilmu Politik UINSA, menekankan, “Kolaborasi model seperti ini membuat jalan pengabdian kampus semakin mudah, selain pastinya memperkaya pengalaman akademis kami, sekaligus menjadi wujud nyata pengabdian pada masyarakat. Kami belajar dari desa, sekaligus memberikan kontribusi yang nyata.”

Dukungan untuk Pengembangan Nasional

Sebagai perguruan tinggi yang dikenal unggul dalam kemitraan Universitas-Komunitas (University-Community Engagement atau UCE), UINSA melihat Model Triple Helix ini tidak hanya sebagai upaya memenuhi Tridarma Perguruan Tinggi, tetapi juga sebagai ajang praktik lintas disiplin untuk menyelesaikan isu-isu sosial yang ada di desa.

Beberapa simulasi telah diujicobakan di Desa Orobulu, dan hasilnya menunjukkan potensi yang sangat positif. Berbagai masukan dan refleksi telah didapatkan, yang akan menjadi bahan pengembangan lebih lanjut dari model ini.

Ke depannya, UINSA berharap Model Triple Helix ini dapat diadopsi secara nasional sebagai kebijakan penguatan desa yang terintegrasi. Tidak menutup kemungkinan, model ini akan menjadi inisiatif besar untuk mewujudkan kolaborasi antara desa-desa di seluruh Indonesia dengan perguruan tinggi terdekat, menciptakan sinergi yang lebih kuat untuk mempercepat pembangunan desa secara berkelanjutan. []HU