Tingkatkan Kompetensi Calon Pendidik di Era Digital, Mahasiswa PAI ikuti Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Artificial Intelligence (AI)
Pada hari Selasa, 27 Agustus 2024 telah dilaksanakan Pelatihan Media dengan tema “Pembelajaran PAI Berbasis Digital” yang bertempat di Gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Lt. 4 UINSA. Acara ini diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam semester 5.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan diawali sambutan dari Kepala Program Studi Pendidikan Agama Islam, Bapak Dr. Muhammad Fahmi, M.Hum., M.Pd. dilanjutkan pembukaan acara oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Ibu Prof. Dr. Hj. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag.
Pelatihan Media yang diisi oleh Bapak Khaeruddin Kiramang, Ph.D. ini bertujuan untuk mengenalkan AI kepada mahasiswa dan memberikan pemahaman mendalam mengenai peran AI dalam dunia pendidikan. Dalam seminar ini, Bapak Khaeruddin membahas berbagai topik penting terkait potensi dan penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan. Beliau menjelaskan bagaimana AI dapat menjadi alat yang efektif dalam proses pembelajaran, mulai dari menyediakan materi yang dipersonalisasi hingga membantu dalam evaluasi pembelajaran secara real-time. Menurut beliau, penerapan AI dalam pendidikan memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan efisiensi pembelajaran, memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif, serta mendukung pengembangan keterampilan siswa secara individu.
Selain membahas manfaat, Bapak Khaeruddin juga menguraikan tantangan yang mungkin dihadapi dalam mengimplementasikan AI di lingkungan pendidikan. Tantangan ini mencakup kesiapan infrastruktur, orisinalitas karya, serta ketergantungan dengan AI. Meskipun demikian, beliau menekankan bahwa dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang tepat, AI dapat menjadi aset yang berharga dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam pemaparannya, beliau mengatakan, “AI harus diposisikan sebagai alat bantu jangan sampai menggantikan posisi manusia”. Maksudnya kita harus mampu mengendalikan AI dan menggunakannya secara sewajarnya. Jika semua serba AI, maka eksistensi manusia akan hilang di kehidupan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para mahasiswa PAI semester 5 berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan narasumber. Seminar ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa tentang potensi dan tantangan AI dalam pembelajaran, serta mempersiapkan mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi di dunia pendidikan.