Berita

Mahasiswa Teknik sipil Universtas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) menorehkan prestasi pada perlombaan Fondasi days 2024 yang diselenggarakan oleh sekolah vokasi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS). Jembatan kayu balsa yang didesain oleh tim Akatsuki the underdog mampu menerima beban hingga 77kg pada sesi pembebanan walaupun dengan berat jembatan kurang dari 35 gram. Hasil ini mengantarkan ekselsior bridge buatan tim Akatsuki the underdog meraih juara Jembatan Terkokoh dan menjadi jembatan dengan kapasitas beban tertinggi diantara 130 tim peserta lain dari 44 universitas.


Raihan ini menjadi peletak dasar semangat mahasiswa Teknik sipil UIN sunan Ampel dalam meningkatkan prestasi untuk mencapai tujuan kompetitif seperti visi UINSA sekalipun program studi baru menginjak usia 2 tahun. Tim Akatsuki the underdog yang diketuai oleh Gilang Dwi gimnastiar beranggotakan Anisyah Auralia Setiawati dan Yosi Rehanafi merupakan mahasiswa semester 2 teknik sipil, sekalipun menjadi peserta termuda pada gelaran fondasi days 2024 tidak menyurutkan semangat mereka untuk memberikan yang terbaik untuk teknik sipil UINSA. Gilang menyebutkan bahwa sering trial dan uji coba baik pada desain dan sambungan adalah kunci dari keberhasilan yang diraih oleh tim nya. Rizqi Abdi Perdanawati, MT dan Dr. Parmo, S.T., M.T dosen yang membimbing dan memberikan pertimbangan pada desain serta persiapan pada sesi presentasi berharap bahwa tim Akatsuki harus telaten serta mau belajar lebih giat untuk meningkatkan prestasi yang diperoleh, bertukar pikiran dan benchmarking dengan universitas lain yang sudah berpengalaman sangat diperlukan.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UINSA mengapresiasi penuh dengan semangat tim Akatsuki yang bisa dikategorikan sebagai the underdog. Tetapi, hal tersebut bagian dari perjuangan mahasiswa yang baru menginjak semester dua, namun telah mencapai hasil yang memuaskan hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Semoga mahasiswa – mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi UINSA tidak putus asa dan berpuas diri karena sesungguhnya Sains dan Teknologi yang kuat didasari oleh Ibadah, Ngaji dan Doa Kedua Orang Tua. Insya Allah seluruh mahasiswa – mahasiswi semester satu dan semester akhir menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat Indonesia.