G.R.Terry yang dikutip oleh Shardana tahun 2008 menjelaskan bahwa manajemen memiliki empat fungsi yaitu planning atau perencanaan, organizing atau pengorganisasian, actuating atau penggerakan/pengarahan, controling atau pengawasan/pengendalian. Keempat fungsi tersebut biasa disingkat dengan POAC dan berlangsung bertahap membentuk proses manajemen organisasi. Sebagai salah satu dari organisasi, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang selama satu dasa warsa telah melaksanakan tahap perencanaan, pengorganisasian , dan pelaksanaan, kini tiba saat untuk tahap pengawasan atau pengendalian mutu layanan pendidikan tingkat prodi melalui Pekan Audit Mutu Internal (AMI) 2022 yang berlangsung secara serentak di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya pada tanggal 26 s.d 30 September 2022.
Kegiatan AMI berdasarkan pada Nota Dinas Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya nomor B-74/Un.07/01/PP.00.9/LPM/2022 tanggal 22 September 2022 tentang Petunjuk Teknis Audit Mutu Internal Tahun 2022 bagi Auditi. Selanjutnya pelaksanaan Pekan AMI berdasarkan pada Nota Dinas Rektor nomor 3632/Un.07/01/R/PP.00.9/09/2022 tertanggal 15 September 2022 tentang tahapan dan pekan AMI tahun 2022 dan hasil penyamaan persepsi antara LPM dengan Auditor AMI yang diselenggarakan pada tanggal 20 s.d 22 September 2022.
Pada kesempatan kali ini, khususnya Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini mendapatkan jadwal untuk di audit oleh dua orang auditor dari LPM yaitu Dr. Moh. Hadi Sucipto, Lc.,MHI. dan Holilah, MPd.I, pada tanggal 28 September 2022 bertepatan dengan hari Rabu bertempat di ruang Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Gedung Eltis lantai 2 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 4 (empat) mulai jam 10.00 s.d 13.00 WIB tersebut disambut oleh Ketua Prodi PIAUD, Ratna Pangastuti, M.Pd.I dan sekretaris Prodi PIAUD, Nasrul Fuad Erfansyah, M.Pd.I.
Materi yang menjadi bahan acuan audit untuk tahun 2022 ini, lebih menekankan pada konten ketersediaan dan kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran, dan kualifikasi dan kompetensi dosen yang mengajar di Prodi. Dua standar itulah yang di breakdown dalam indikator instrumen pertanyaan sebagai ukuran bentuk kesiapan prodi dalam menunjang mutu layanan bagi mahasiswa.
Sebagai prodi termuda nomor tiga di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya setelah prodi PPG dan PIPA, Prodi PIAUD memiliki distingsi keprodian yang tidak dimiliki oleh prodi lain baik di lingkungan FTK maupun UIN Sunan Ampel, yaitu bidang Seni (tata rias, tata busana, lukis, musik , drama dan pementasan, sastra anak islami) yang pada akhir sementer di gabung dalam mahakarya mahasiswa “Pagelaran musik dan drama” sekaligus sebagai penilaian akhir matakuliah seni. Guna menunjang kemaksimalan matakuliah tersebut dibutuhkan laboratorium PIAUD yang spespifikasi dan lebih representatif. Mungkin hal ini yang menjadi pekerjaan rumah Prodi bersama jurusan dan dekanat untuk mewujudkan kepemilikan Laboratorium yang lebih representatif.