Rombongan Mundir Ma’had An-Nahdlah Malaysia yang dipimpin Untadz Rizal bin Jami’an dan Umam Muhammad, mendatangi pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya, Ahad (28/05/2023).

Kedatangan Rombangan tersebut  dalam rangka menindaklajuti rencana kerjasama antara Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Malayasia dengan FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya yang sebelumnya telah sempat dilakukan komunikasi melalui sambungan aplikasi zoom meeting.

Menurut Dr. Moh. Syaeful Bahar, M.Si. Wakil Dekan III, bahwa peluang kerjasama yang bisa dilaksanakan antara FISIP UINSA dan PCI NU Malaysia adalah kerjasama dalam bentuk  student mobility dan kerjasama Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya.

“kami memiliki peluang untuk melakukan kerjasama dalam bentuk student mobility dan KKN internasional di Pondok Pesantren An-Nahdlah Malaysia”

Student mobility  dan KKN internasional merupakan dua program yang dimaksudkan untuk membekali mahasiswa pengalaman dan pengetahuan serta wawasan global. Program ini merupakan pengamalan tri dharma perguruan tinggi yang terdiri dari pendidikan pengajaran dan pengabdian.

Ma’had An-Nahdlah sendiri merupakan satu-satunya pondok pesantren di Malaysia yang didirikan oleh pengurus PCI NU Malaysia yang lokasinya berada di Tanjong Sepat Banting, Selamangor, Malaysia. Berdasarkan rilis Nu Online, Pondok Pesantren An-Nahdlah didirikan untuk menjadi wadah bagi santri yang mau belajar ilmu agama, baik dari Indonesia maupun dari Malaysia dan dari negara lainya.

Hadir menyambut kedatangan rombongan dari Ma’had An-Nahdlah, Wakil Dekan I, Dr. Iva Yulianti Umdatul Izzah, M.Si, Wakil Dekan II, Dr. Aniek Nurhayati, M.Si dan Kepala Bagian Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ratna Indiyati, S.E, M.M..

 (umam)