Berita

REKTOR: PTN-BH ADALAH KREDIT UNTUK MASA DEPAN

UINSA Newsroom, Jumat (10/02/2023); “Prinsip yang penting hari ini yang harus kita lakukan adalah you buy a future with the current price,”

Hari Kedua Rapat Kerja 2023 dibuka dengan paparan terkait target kinerja pada Biro AAKK dan AUPK UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Dilanjutkan paparan inovasi layanan pada Lembaga dan UPT serta strategi, target, dan kontrak pendapatan Non UKT dari Unit Kerja. Termasuk paparan Tim Alih Status Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH).

Ketua Tim PTNBH UINSA Surabaya, Dr. Achmad Zaini, M.A., didampingi Sekretaris dan Anggota Tim PTNBH, Aris Fanani, M. Kom., dan Anung Yoga Anindhita, S.E, M.SE., berkesempatan memberi paparan terkait proses alih status PTN-BH. Dr. Zaini menjelaskan, menjadi PTN-BH bukan sekadar alih status kelembagaan. Namun hal ini seiring dengan benefit otonomi yang hanya bisa didapat Lembaga dengan menjadi PTN-BH.

Urgensi dari menjadi PTN-BH, sebagaimana dijelaskan Dr. Zaini, antara lain Lembaga memiliki regulasi yang lebih fleksibel menyangkut aspek akademik dan non akademik, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan, Mendapat Dana Abadi Perguruan Tinggi, serta Mendapat Dana Abadi Perguruan Tinggi.

Dalam upaya peralihan tersebut sedikitnya terdapat empat dokumen utama yang harus disediakan. Yakni evaluasi diri PTN; Rencana Pengembangan Jangka Panjang PTN Badan Hukum; Rancangan Statuta PTN Badan Hukum; dan Rencana Peralihan PTN Badan Hukum.

“Kami tetap akan mengupayakan percepatan dari dokumen-dokumen ini sambil kalau nanti dimungkinkan kami juga akan melakukan studi banding,” ujar Dr. Zaini optimis.

Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad. Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam banyak kesempatan menyampaikan harapan besar akan perubahan status UINSA menjadi PTN-BH. Rektor menganalogikan prubahan status ini sebagai bentuk kredit akan masa depan.

“Semangat kita adalah semangat PTN-BH. Karena hanya dengan cara itu, masa depan kita ‘beli’ dengan harga sekarang. Kalau kita tidak berkinerja maka, akan menjadi catatan bagi UIN Sunan Ampel Surabaya,” ujar Prof. Muzakki. (Nur/Humas)