Berita

Surabaya, Maret 2025 – Momentum Ramadhan tahun ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sejumlah mahasiswa turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan Pondok Ramadhan yang diselenggarakan oleh MAN Kota Surabaya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang program MBKM, tetapi juga mempererat sinergi antara dunia kampus dan pendidikan menengah dalam membangun karakter religius peserta didik.

Kegiatan Pondok Ramadhan yang dilaksanakan di lingkungan MAN Kota Surabaya ini berlangsung selama sepekan dan dibagi menjadi tiga gelombang berdasarkan jenjang kelas: Gelombang I untuk kelas XII, Gelombang II untuk kelas XI, dan Gelombang III untuk kelas X. Saat salah satu gelombang mengikuti pondok ramadhan, peserta didik dari jenjang lainnya tetap menjalankan pembelajaran seperti biasa di kelas. Kegiatan Pondok Ramadhan mengharuskan para peserta untuk menginap satu malam dan kembali ke rumah keesokan harinya. Selama kegiatan, seluruh siswa diwajibkan mengenakan pakaian muslim putih—putih polos untuk putra dan muslimah putih untuk putri—guna menambah kesan kesucian dan kesederhanaan.

Sebagai bentuk disiplin, setiap peserta pondok ramadhan juga menyerahkan telepon genggamnya kepada Pembimbing Akademik (PA) masing-masing kelas sebelum kegiatan dimulai. Hal ini bertujuan agar peserta fokus dan tidak terganggu oleh perangkat digital selama kegiatan pondok ramadhan berlangsung. Mahasiswa MBKM dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA terlibat sejak awal kegiatan. Kegiatan ini dibuka dengan pembacaan shalawat yang diiringi lantunan banjari yang menambah kekhusyukan suasana. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Madrasah dan Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan yang menyampaikan pentingnya menjalani Ramadhan dengan kegiatan yang bermakna dan membentuk pribadi religius

Pada sesi inti, para peserta pondok ramadhan mengikuti berbagai kegiatan spiritual dan edukatif yang menumbuhkan kesadaran beragama dengan pendekatan yang menyenangkan. Mahasiswa MBKM berperan dalam mendampingi dan mengorganisir pelaksanaan kegiatan seperti sholat dhuha dan dhuhur berjamaah, mengaji bersama dalam suasana yang khidmat serta pemberian materi “Moderasi Beragama” yang menekankan pentingnya toleransi, saling menghargai, dan sikap wasathiyah (moderat) dalam kehidupan beragama.

Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah praktik thaharah (bersuci) yang dilaksanakan langsung di masjid. Dalam praktik ini, mahasiswa MBKM turut menjadi penguji dan memberikan penilaian kepada peserta didik dalam pelaksanaan praktik tayammum dan wudhu. Penilaian dilakukan secara objektif dan disertai dengan pembinaan, sehingga siswa tidak hanya dinilai tetapi juga mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kebersihan dalam ibadah.

Para mahasiswa MBKM mengungkapkan kebahagiaannya bisa terlibat dalam kegiatan ini. Mereka merasa bahwa pengalaman ini memberikan ruang praktik nyata dalam dunia pendidikan dan pembentukan karakter peserta didik. Di sisi lain, para peserta didik MAN Kota Surabaya tampak sangat antusias mengikuti setiap kegiatan. Mulai dari pengajian, diskusi keagamaan, hingga momen buka puasa bersama yang mempererat ukhuwah antar sesama.

Keterlibatan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA dalam Pondok Ramadhan di MAN Kota Surabaya ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara dunia kampus dan lembaga pendidikan menengah mampu menciptakan ekosistem pembelajaran yang positif dan berkesinambungan. Melalui program MBKM, mahasiswa tidak hanya belajar teori di bangku kuliah, tetapi juga langsung terjun ke lapangan, membentuk kepekaan sosial, dan mengasah keterampilan edukatif serta spiritual. Ini adalah wujud nyata dari filosofi pendidikan yang tidak hanya membentuk kecerdasan kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik.