Prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar kuliah tamu dengan tema “Marine Endangered, Threatened and Protected (ETP) Species” pada Rabu, 9 Nopember 2022. Kegiatan yang bertujuan memperluas wawasan mahasiswa khususnya di bidang konservasi sumberdaya pesisir dan laut ini menghadirkan Rahvania Salsabila dari WWF Indonesia.
Vani, panggilan akrabnya, menjelaskan pentingnya keberadaan hiu sebagai tingkat trofik tertinggi pada rantai makanan biota yang ada di laut serta beberapa ancaman penangkapan hiu sebagai by-catch. Hiu diminati oleh konsumen dan peminat ekspor karena siripnya. Akan tetapi, perlindungan hiu belum diatur secara menyeluruh dan spesifik oleh pemerintah karena kurangnya data di lapangan.
“Data saintifik terkait populasi biologi hiu masih sangat sedikit, padahal di Indonesia sendiri ada sekitar 117 spesies hiu yang melewati atau berhabitat di laut Indonesia”, urai Vani yang tergabung pada tim spesies hiu dan pari di WWF Indonesia.
“Saat ini penangkapan hiu sebagai by-catch masih sangat besar. Sekitar 3000 hiu diperkirakan tertangkap per tahunnya dan dimanfaatkan siripnya. Minimnya data hiu ini menjadi salah satu faktor mengapa belum ada peraturan perlindungan hiu secara spesifik ke spesies – spesies ETP (Endangered – Threatened – Protected)”, lanjutnya.
Berbagai program dari WWF Indonesia terkait konservasi hiu sudah banyak dilakukan diantaranya adalah Monitoring Shark and Rays Landing, Shark and Rays Recovery Initiative, Assesment and Monitoring of Marine ETP Species By-Catch, dan IWT Monitoring on E-commerce.
Kegiatan kuliah tamu ini sangat antusias diikuti oleh mahasiswa semester V dan VII prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel Surabaya. Antusias peserta kuliah tamu terlihat dari beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada narasumber.
“Paparan kegiatan konservasi mengenai hiu yang menjadi tajuk utama kuliah tamu kali ini sangat mendukung perkuliahan Konservasi Sumber Daya Pesisir dan Laut”, ujar Dian Sari Maisaroh, M.Si., dosen pengampu MK Konservasi Sumber Daya Pesisir dan Laut. “Kegiatan kuliah tamu dengan narasumber dari WWF ini juga merupakan salah satu implementasi MBKM di prodi kami”, imbuh Andik Dwi Muttaqin, MT, Ketua Prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Pada akhir presentasi, Vani mengajak peserta untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan konservasi hiu dalam kegiatan campaign #SOShark dan tawaran internship program “Assesment by-catch join with WWF Indonesia”. Tawaran tersebut tentu saja sejalan dengan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Banyaknya pertanyaan yang diajukan mengenai program internship tersebut menandakan antusiasme mahasiswa Ilmu Kelautan untuk ikut berkontribusi.
Tepat sebelum kegiatan tesebut berakhir, peserta melakukan sesi foto bersama dan penyerahan cinderamata dari prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel Surabaya kepada narasumber.