Bawean, 20 November 2024 — Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Sunan Ampel Surabaya kembali melanjutkan misi penguatan jaringan kelembagaan pendidikan di wilayah kepulauan. Pada Rabu, 20 November 2024, tim dosen FUF melakukan kunjungan akademik ke Madrasah Aliyah (MA) Mambaul Falah, Tambak, Bawean, Kabupaten Gresik, dalam rangka sosialisasi dan kesepakatan awal kerja sama kelembagaan.
Rombongan dosen yang hadir dalam kegiatan ini meliputi Dr. Ida Rochmawati, M.Fil.I., Dr. Fejrian Yazdajird Iwanebel, Dr. Ghozi, Lc., M.Fil.I, dan Dakhirotul Ilmiyah, M.H.I. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari pimpinan madrasah, dewan guru, serta para siswa MA Mambaul Falah.
Dalam sambutannya, Dr. Fejrian Yazdajird Iwanebel menyampaikan pentingnya memperluas jangkauan akses informasi dan pendampingan akademik bagi madrasah-madrasah di wilayah kepulauan seperti Bawean. Ia juga menekankan bahwa UIN Sunan Ampel siap menjadi mitra strategis dalam mendampingi siswa-siswi yang ingin melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi.
“Kami hadir di sini untuk mendekatkan dunia kampus dengan madrasah, membuka ruang sinergi, dan menumbuhkan semangat belajar siswa agar terus melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi,” ujarnya.


Dokumentasi Kunjungan ke MA Mambaul Falah, Tambak, Bawean. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Acara diisi dengan pengenalan program studi di lingkungan FUF, pemaparan jalur penerimaan mahasiswa baru, serta sesi dialog bersama para siswa dan guru terkait tantangan dan peluang studi lanjut. Suasana penuh antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan dan interaksi aktif dari peserta kegiatan.
Sebagai langkah awal kerja sama, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara FUF UIN Sunan Ampel Surabaya dan MA Mambaul Falah, yang mencakup rencana program bersama seperti seminar, pelatihan literasi keagamaan, dan pendampingan akademik.
Melalui kunjungan ini, diharapkan terbangun hubungan yang berkelanjutan antara kampus dan madrasah, dalam upaya mencetak generasi santri intelektual yang mampu berperan aktif dalam masyarakat modern tanpa kehilangan jati diri keislaman. (Redaksi)