UINSA Newsroom, Senin (10/02/2025); UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mendapat kehormatan dengan kedatangan Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA., pada Senin, 10 Februari 2025. Kunjungan ini dalam rangka pembinaan pegawai dengan mengusung tema, “Kebijakan Birokrasi Bersih Kementerian Agama” bertempat di ruang Amphiteater, Gedung Twin Towers lantai 2 Kampus A. Yani Surabaya.
Dalam kunjungan ini, Prof. Nasaruddin Umar didampingi para pejabat dari lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) RI serta pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Kehadiran Menag RI disambut hangat Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., beserta jajaran tim manajemen, termasuk dosen serta tenaga kependidikan di lingkungan UINSA Surabaya.
Acara pembinaan pegawai ini diawali dengan laporan dari Rektor terkait dengan kondisi UINSA kepada Menag RI. Dalam laporannya, Rektor mengungkapkan bahwa UINSA memiliki sejarah panjang yang berakar dari pesantren. Hal ini, membuat UINSA tidak bisa terlepas dari nilai-nilai pesantren yang telah menjadi fondasi utama sejak awal berdiri.
Keistimewaan UINSA juga turut disampaikan Rektor. Salah satunya dalam pemeringkatan UniRank 2024, UINSA berhasil menduduki peringkat pertama sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terbaik di Indonesia. Selain itu, dari segi aset, UINSA memiliki aset negara tertinggi setelah UIN Jakarta jika dibandingkan dengan seluruh PTKIN yang ada di Indonesia. “Ini bermakna bagi kami. Jangan main-main dalam mengelola UINSA. Aset negara yang ada di pundak kami sangat besar,” tegas Prof. Muzakki, menekankan pentingnya tanggung jawab dalam mengelola UINSA.
Selanjutnya arahan dari Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin. Menag RI menegaskan, bahwa Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) bukanlah lembaga akademik murni dan tidak dapat disamakan dengan universitas lain.
Menag RI menyampaikan, bahwa selain sebagai institusi akademik, UIN, IAIN, dan STAIN memiliki tugas khusus dari pemerintah dalam menyebarkan ajaran agama Islam kepada masyarakat, khususnya kepada mahasiswa. Oleh karena itu, keberhasilan lembaga-lembaga ini tidak hanya dapat diukur dengan standar formal yang digunakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya. “UIN bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga memiliki amanah besar dalam pembinaan dan penyebaran agama Islam,” ujarnya.
Menag RI juga mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan UINSA mengenai tanggung jawab yang melekat sebagai pegawai Kementerian Agama. Menurut Menag RI, dalam menunaikan tanggungjawab tersebut tidak cukup hanya dengan pemahaman profesionalisme. Tapi harus ada juga penghayatan dan harus satu kata dengan perbuatan.
“Berbuatlah sesuai dengan hati nurani kita, jangan bertindak yang bertentangan dengan hati. Itulah esensi pembinaan ASN,” tegasnya. Pesan ini disampaikannya sebagai bagian dari upaya memperkuat integritas dan profesionalisme ASN dalam menjalankan tugas dan amanahnya. (Nls/Humas)
Reportase: Nilasari
Redaktur: Nur Hayati
Foto: A. Kamal AJ
Highlight: Rian
Acara: MN. Cahaya