Sabtu, 9 Desember 2023. Mahasiswa Program Studi Ilmu Falak UINSA berhasil meraih juara 2 dalam lomba bedah isu-isu kependudukan provinsi Jawa Timur. Kegiatan lomba ini diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur. Mereka ialah Muhammad Priyo Abdul Mu’iz, Rani Sufanah Nurul Islam, Fariz Muhammad Naufal, dan Rakhmawan Adjie Pangestu.
Rakhmawan Adjie Pangestu mengungkapkan bahwa dalam lomba tersebut, peserta dibentuk tim-tim kecil untuk menganalisa sebuah studi kasus. Mereka hanya diberikan batas waktu tiga menit. Tantangannya adalah untuk menunjukkan kemampuan kritis, meberikan solusi, dan menyajikan inovasi. Studi kasus yang menjadi fokus pembahasaan pada saat itu adalah mengenai stunting di provinsi Jawa Timur.
Dari permasalahan tersebut, Adjie dan tim memberikan pendapat mengenai stunting tersebut. Mereka menjelaskan bahwa salah satu akar permasalahan dari stunting adalah pernikahan dini. Karena hal itu tentunya berdampak kepada kehidupan mereka, terutama dari segi mental dan finansial. Jika pernikahan dini terjadi, ada kemungkinan besar mereka belum mapan secara finansial dan tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Terlebih jika melahirkan di bawah usia 21 tahun, hal itu dapat beresiko buruk bagi kesehatan ibu dan anak yang sedang dikandung. Bahkan setelah sang bayi lahir, gizi dari bayi tersebut bisa saja tidak terpenuhi jika ayah ibunya belum mapan secara finansial. Pernikahan dini juga dapat menyebabkan stunting karena mental sang ibu belum stabil. Ada banyak kemungkinan bahwa ia belum bisa mengontrol apa yang masuk ke dalam tubuhnya yang mana hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi janin.
Setelah kelahiran pun hal tersebut dapat mempengaruhi kehidupan ibu dan anak. Jika mentalnya tidak stabil, maka ibu dapat mengalami baby blues. “Langkah konkrit yang di ambil adalah mungkin kita dapat bekerja sama dengan posyandu terdekat. Seperti di Kabupaten Trenggalek tempat tinggal mas Muiz ada yg namanya posyandu remaja. Di sana ada edukasi tentang seks dan juga pernikahan dini untuk mencegah terjadinya hal tersebut”, ungkap mahasiswa program studi Ilmu Falak UINSA tersebut.
Lomba ini merupakan inisiatif dari BKKBN untuk mengajak generasi muda terlibat dalam diskusi dan pencarian solusi terhadap tantangan kependudukan. Karena dapat kita ketahui bersama, tantangan kependudukan ini semakin kompleks. Lomba tidak hanya menguji pengetahuan peserta, tetapi juga kemampuan mereka dalam merangkai argumen yang logis dan persuasif. Selain itu, kreativitas dalam menyampaikan ide-ide inovatif juga menjadi aspek penting yang dinilai dalam kompetisi ini.