Berita

Mencari dasi sambil bertanya,
Bunda melambai hai kesini.
Terima kasih atas waktunya,
Mari kita mulai dengan bismillahirrahmanirrahim.

Begitulah pantun pembuka dari pemateri pertama, Bapak Abdurrahman, M. Hum., dalam acara KONMASPI pada hari Kamis, 10 Oktober 2024 di Auditorium lantai sembilan gedung FAHUM UINSA. KONMASPI ini merupakan kegiatan Konferensi Nasional Mahasiswa yang di khususkan bagi mahasiswa prodi Sejarah Peradaban Islam, baik dari internal maupun eksternal dengan tujuan untuk menyampaikan hasil penelitian terbaru dalam Sejarah dan Peradaban Islam. Beberapa peserta Eksternal yang hadir dari STIAB Tasikmalaya Jawa Barat sebanyak 5 mahasiswa dan didampingi oleh 1 dosen.

KONMASPI ini juga Menjadi kegiatan akhir dari empat hari berturut-turut dalam memfasilitasi mahasiswa Fakultas Adab dalam mempublikasikan karya ilmiah. Tema yang dimuat adalah “Digitalisasi dan Modernisasi dalam Studi Sejarah dan Peradaban Islam: Perspektif dan Implementasi”. Sebelum diisi oleh tiga pemateri, acara tersebut dibuka dari pembukaan dari MC, sambutan-sambutan dari wadek dua Dr. Hj. Muzaiyana, M.Fil.I. serta sambutan dari ketua Prodi s Sejarah Peradaban Islam yakni Dr. Imam Ibnu Hajar, M.Ag. Dalam konferensi ini, terdapat tiga pembicara utama dianaranya yaitu Bapak Abdurrahman, M. Hum., selaku dosen sejarah peradaban Islam Institut Agama Islam DALWA, Bapak Juma’, M. Hum., selaku dosen sejarah peradaban Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, Ibu Iin Nur Zulaili, M. A., selaku dosen sejarah peradaban Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.

Ketiga pembicara tersebut menyampaikan materi-materi yang mereka bawakan dengan begitu interaktif dan komunikatif. Materi pertama disampaikan oleh bapak Abdurrahman, M. Hum. Pada materi pertama ini beliau menjelaskan mengani bagaimana AI berperan dalam proses penelitian dan bagaimana cara menggunakan AI itu sendiri dengan baik dan benar dalam proses penelitian. Tak jauh berbeda dengan materi pertama, selanjutnya pada materi kedua yakni mengenai Sejarah Dan Dunia Yang Berubah yang disampaikan oleh bapak Juma’ , M. Hum. Pada pemaparan materi kedua ini beliau mengakui bahwa pada era saat ini manusia tidak lepas dari dunia digital, tak terkecuali dalam bidang akademik, bahkan juga dalam proses suatu penelitian. “saya online maka saya menulis” ujar beliau. Namun dalam hal ini seorang peneliti tidak melulu bergantung pada internet “jangan sampai kalian bilang internet mati, maka saya juga mati” lanjut beliau. Pak Juma’ menyampaikan bahwa maraknya teknologi digital pada zaman sekarang ini kebanyakan menghasilkan penelitian yang tanggung, sehingga dalam era sekarang yang serba canggih ini sebuah penelitian harusnya memiliki kualitas yang lebih baik dari era-era sebelumnya.

Hal serupa pun juga disampaikan oleh ibu Iin Nur Zulaili, M. A. selaku pemateri ketiga dalam acara tersebut, pada penyampaian materi ketiga ini Bu Iin banyak mengenalkan para audiens dengan beberapa Website yang dapat mengakses sumber-sumber berbahasa Belanda maupun naskah kuno dan juga sumber referensi artikel yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Selain hal tersebut beliau juga menjelaskan beberapa prospek kerja, dari jenis kerja lapangan, hingga jenis kerja dalam ruang digital yang dapat digeluti oleh para mahasiswa prodi Sejarah Peradaban Islam. Setelah pemaparan materi selesai moderator memberikan kesempatan waktu bagi para audiens untuk bertanya. Pada sesi tanya jawab tersebut terdapat 4 pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa semester 7 dan semester 3 Prodi Sejararah Peradaban Islam. Penyampaian yang komunikatif dan interaktif juga terlihat pada sesi tanya jawab, dimana para pemateri atau narasumber menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan relevan. Seusainya sesi tanya jawab, penyerahan sertifikat kepada ketiga narasumber diserahkan langsung oleh bapak Dr. Imam Ibnu Hajar, M.Ag. selaku Sekretaris Prodi Sejarah Peradaban Islam, kemudian acara ditutup dengan foto bersama.

Acara siang dilanjutkan dengan sesi Paralel yakni presentasi hasil tulisan mahasiswa yang sudah mengirimkan abstrak dan paper terbaiknya. Paralel Session dibagi menjadi 10 ruang dengan masing-masing ruang berisi 10 presenter, 1 pembahas dari dosen dan 1 moderator. presentasi dan diskusi berlangsung dengan baik, sesi di masing-masing ruangan diakhir dengan foto bersama seluruh peserta baik presenter maupun pembahas. Konferensi Nasional Mahasiswa yang diikuti oleh 120 an peserta dengan lancar dan berakhir pukul 15.30 WIB.