Berita

Di era digital yang semakin maju, kecerdasan buatan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Bagi mahasiswa, teknologi ini menawarkan berbagai alat dan solusi yang membantu dalam mengerjakan tugas-tugas, mempercepat proses, dan memberikan hasil yang akurat. Namun, di balik kemudahan tersebut, mahasiswa harus memahami cara memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan secara etis dan bijak. Penggunaan teknologi ini tidak boleh hanya dilihat sebagai jalan pintas, tetapi sebagai alat pendukung untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kritis dalam menyelesaikan tugas dengan lebih baik.

Pada Kamis (12/9), prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir telah menyelenggarakan Penguatan Kompetensi Mahasiswa (PKM) bertema “Permainan Licik: Mahasiswa Libas Tugas dengan Santai dan Berstandar” yang diadakan khusus mahasiswa baru. Tema tersebut hadir sebagai solusi bagi mahasiswa yang ingin mengelola tugas-tugas akademik secara cerdas, santai, dan tetap berstandar tinggi. Dalam PKM ini, peserta akan diajak untuk mengeksplorasi strategi dan teknik yang dapat memadukan kecerdasan buatan dengan manajemen waktu yang efektif. Peserta akan belajar berbagai trik dan tips untuk menyelesaikan tugas tanpa merasa terbebani, namun tetap sesuai dengan standar akademik yang diharapkan.

Workshop Kepenulisan Prodi Ilmu Al-qur’an dan Tafsir 2024-2025.
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dalam PKM kali ini, Afif Ilmi Amani selaku Ketua Pelaksana menyampaikan, “PKM ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis, menganalisis, dan menyusun tugas dengan lebih cepat dan berkualitas. Selain itu, peserta akan didorong untuk tetap memanfaatkan kecerdasan buatan secara etis, bukan sebagai alat pengganti kemampuan kritis, melainkan sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. Harapannya, mahasiswa dapat menjalani perkuliahan dengan lebih santai, tetap produktif, dan mempertahankan performa akademik yang optimal tanpa mengorbankan keseimbangan kehidupan pribadi,” ujarnya.

Materi dalam workshop ini dibawakan oleh Jamil Fuady, M.Ag dan di moderator oleh Gus Abdullah. Pemateri menyampaikan “Dalam membuat makalah, penting untuk tidak sekadar mendeskripsikan, tetapi juga memuat analisis yang mendalam. Makalah yang baik mencerminkan kualitas intelektual penulisnya, dan seorang sarjana yang baik akan menghasilkan karya tulis yang berkualitas. Kualitas tulisan seseorang sering kali menjadi cerminan dari kemampuan berpikirnya. Mempertanyakan berbagai hal dalam makalah bukan berarti meruntuhkan ide, tetapi justru memperkuat argumen melalui analisis kritis yang lebih mendalam”.

Dari pernyataan di atas pemateri menyampaikan beberapa tips and trick kepada mahasiswa baru agar bisa mengerjakan tugas dengan baik, benar dan mudah. Di antaranya:

  1. Masalah umum dalam makalah
  2. Sumber-sumber data
  3. Situs penting seputar tafsir
  4. Langkah menulis makalah

Setelah semua materi tersampaikan dengan sistematis dan baik kemudian dilanjut dengan sesi tanya jawab. Setelah semua rangkaian acara berjalan dengan baik kemudian acara di tutup dengan doa dan sesi foto bersama.

Penulis: Sulthan Rakhe Anjaz