Artikel

oleh M Bagus Rizan Ardiansyah (Mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel)

Berbicara mengenai keajaiban dan keagungan Allah SWT. tentunya hal tersebut tidak perlu diragukan lagi. Allah SWT. telah mengatur sedemikian rupa mengenai bentuk alam semesta yang kompleks ini. Salah satu mukjizat terbesar yang diturunkan oleh Allah SWT adalah Al – Qur’an. Melalui Al – Qur’an ini terbukti mampu untuk menjawab segala bentuk persoalan yang ada di alam semesta dan sekaligus mampu membuktikan bentuk keakurasian mengenai kemajuan ilmu teknologi. 

Salah satu bentuk fenomena alam yang termuat dalam Al – Qur’an adalah mengenai munculnya gunung berapi di dasar laut. Jika dianalogikan secara sederhana, pastinya hal tersebut sangatlah membuat heran. Bagaimana bisa kedua unsur yang seharusnya saling berlawanan seperti api dengan air bisa Bersatu dalam satu tempat yang sama. Namun, tentu saja hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi, tentu pasti ada penyebab dan asal muasalnya. Untuk menjawab persoalan tersebut dapat dikaitkan dengan ilmu sains maupun dengan ilmu agama seperti yang tertuang dalam Al- Qur’an. 

Jika dihubungkan dengan ilmu sains, fenomena munculnya gunung berapi di dasar laut memang mungkin bisa saja terjadi. Hal tersebut disebabkan karena lapisan penyusun di kerak bumi yang meliputi kerak benua dan kerak samudera. Salah satunya pada kerak samudera yang cenderung lebih tipis dapat ditembus oleh magma yang terus menerus keluar dari perut bumi. Kemudian hasil Pemekaran lantai samudra menyebabkan keluarnya magma cair ke permukaan dasar samudera secara terus menerus. Magma pijar akan membeku menjadi batuan setelah terkena air laut, namun lama kelamaan batuan tersebut akan semakin tinggi karena magma terus keluar. Batuan magma beku itu akan terus meninggi membentuk sebuah gunung api bawah laut.   

Dalam Al- Qur’an sendiri, Allah telah berfirman mengenai adanya api di dasar laut. Hal ini dijelaskan di Surah At – Tur ayat 1 sampai 8, yang artinya:

“Demi bukit, dan kitab yang ditulis, pada lembaran yang terbuka, dan demi Baitul Ma’mur, dan atap yang ditinggikan(langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api, sesungguhnya azab tuhanmu pasti terjadi, tidak seorang pun yang dapat menolaknya.”

Dari ayat tersebut dapat digaris bawahi pada salah satu ayat yang dengan jelas menafsirkan tentang laut yang di dalamnya terdapat api. Hal ini terbukti Ketika abad ke – 20 seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi dan kelautan memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan observasi lautan. Gunung berapi di dasar laut ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ahli geologi asal Amerika dan Rusia yaitu Rona Clint, Anatol S, dan Yuri Bogdanov di lepas pantai Miami. 

Allah telah memberikan manusia keluasan untuk menggali untuk mendalami fenomena alam yang terjadi untuk dapat membuktikan kebesaran Allah Yang Maha Kuasa dengan segala penciptaannya. Hal ini tentu saja merupakan fenomena yang sangat luar biasa, dimana pada ayat tersebut Allah telah bersumpah atas nama laut yang masjur. Jika ditelisik lagi, kata masjur dalam Bahasa arab memiliki arti sebagai sesuatu yang dinyalakan sehingga menjadi panas.   

Dari ayat tersebut semakin jelas diketahui bahwa jauh Ketika fenomena tersebut terjadi, Allah telah menjelaskannya di dalam Al – Qur’an yaitu surah At – Tsur ayat 6. Namun, dari adanya fenomena gunung berapi di dasar laut ini tidak serta – merta memberikan dampak negatif bagi alam terutama untuk laut sendiri. Dapat diketahui bahwa banyak juga dijumpai aktivitas hidrotermal bawah laut. Dimana hal tersebut berhubungan dengan pembentukan mineral sulfida yang mengandung biji emas, tembaga, seng, dan lain sebagainya. Selain itu, dari adanya saluran panas tersebut juga dapat memunculkan bakteri archaea yang sangat mendukung keberlanjutan rantai makanan.

Letusan gunung api bawah laut di Tonga, pada Januari 2022 

Dari penjelasan tersebut diatas dalam memaknai fakta bahwa adanya api di dasar laut yang dapat dipelajari oleh kita sebagai umat manusia. Terbukti bahwa dalam satu lingkungan sesungguhnya air dan api dapat menyatu sekaligus juga dapat menghasilkan suatu fenomena seperti yang sudah terjadi di darat.

Kita sebagai hamba Allah yang beriman tentu saja sudah sepatutnya bersyukur atas segala karunia yang Allah berikan. Selain itu, kita juga harus bisa memaknai setiap ayat – ayat yang ada di dalam Al – Qur’an.